Lima Maskot Simbol Kearifan Lokal Siap Ramaikan Gelaran Porprov Jatim XIII

Si Udeng, salah satu maskot Porprov Jatim VIII asal Sidoarjo yang didesain berdasarkan simbol kearifan lokal ciri khasnya, yaitu Bandeng dan udang. Foto: Humas Pemprov Jatim

Lima maskot simbol kearifan lokal siap memeriahkan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) ke VIII yang digelar pada 9-16 September 2023 mendatang.

Lima maskot itu berasal dari empat daerah tuan rumah Porprov Jatim VIII, yaitu Kabupaten Sidoarjo dengan maskot Si Udeng, Kabupaten Jombang dengan maskot Si Jatu, Kota Mojokerto dengan maskot Cak Condro, dan Kabupaten Mojokerto dengan maskot Si Mada serta ditambah satu maskot andalan Jatim Si Beki.

Lima maskot yang siap meriahkan gelaran Porporv Jatim VIII. Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menjelaskan seluruh maskot Porporv dirancang berdasarkan nilai sejarah dan ciri khas budaya di masing-masing wilayah.

Menurutnya, maskot-maskot ini menyimpan semangat dan pelecut juara para atlet yang bertanding untuk mendulang prestasi.

“Lebih dari itu lima maskot ini juga membawa harapan agar gelaran Porprov juga akan mendongkrak ekonomi di setiap daerah di Jawa Timur,” kata Khofifah, seperti yang dilansir dari suarasurabaya.net, Senin (28/8/2023).

Untuk maskot Si Udeng asal Sidoarjo ini didesain berdasarkan simbol kearifan lokal ciri khasnya, yaitu bandeng dan udang. Ini karena sektor perikanan di Kota Delta itu layak mendapat perhatian karena potensi yang tidak bisa dianggap sebelah mata.

Sebab, Sidoarjo memiliki banyak tambak seperti tambak ikan bandeng atau tambak udang yang menjadi ikonnya.

Maskot kedua dijelaskan Khofifah, dari Kabupaten Jombang bersimbol burung Garuda bernama Si Jatu. Dalam cerita wayang Jawa, Garuda disebut dengan nama Jatayu. Merupakan pahlawan yang menghalangi Prabu Dasamuka/Rahwana dalam penculikan Dewi Shinta, istri siri Rama.

“Bahkan dalam sejarah mata uang RI, gambar Garuda Pancasila menjadi salah satu sisi mata uang logam sedangkan di Jombang disebut gambar Beri,” jelas Khofifah.

Berikutnya, maskot ketiga dari Kabupaten Mojokerto berupa gajah bernama Si Mada. Pemilihan gajah sebagai maskot karena Mojokerto adalah representasi dari Kerajaan Majapahit.

Dalam Kitab Negarakertagama, disebutkan salah satu pasukan Majapahit saat mencapai masa kejayaannya dengan tunggangan Gajah. Gajah sendiri adalah simbol kekuatan, ketenangan dan kesetiaan.

Sedangkan, maskot dari Kota Mojokerto berupa kucing berbulu tiga warna (belang telon) bernama Cak Condro atau Condromowo. Condro berarti cahaya dan Mowo yang memiliki makna bara api.

“Pemilihan nama Condromowo berasal dari Laskar perjuangan melawan penjajah Belanda dan Jepang dari kompi empat yang dipimpin oleh seorang Kyai dari Kota Mojokerto,” jelas Khofifah.

Maskot terakhir berasal dari Pemprov Jatim berupa ayam bekisar bernama Cak Beki, diambil dari fauna ayam bekisar yang merupakan fauna khas Jatim. Beki melambangkan sikap berani, lincah, milenial dan berprestasi.

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, lima maskot Porprov Jatim VIII ini merupakan lambang pemersatu yang akan menyukseskan sekaligus membawa keberuntungan terhadap segala sesuatu yang sedang di ikhtiarkan bersama-sama.

“Dapat dijadikan lambang dalam merepresentasikan sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses ekonomi,” katanya. (ssnet/gk/mjf)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :