Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus berupaya menggiatkan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak kepada seluruh siswi di bumi Majapahit. Tujuan pelaksanakan minum TTD itu dilakukan agar para siswi atau remaja putri (Rematri) sebagai calon ibu terhindar dari anemia.
Seperti tadi pagi, Bupati Ikfina mengajak para siswi SMAN 1 Gondang untuk bersama -sama minum TTD di Lapangan SMAN 1 Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (10/3) pagi.
Acara yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif) itu diawali dengan senam bersama dan pertunjukan tari remo dari siswi SMAN 1 Gondang. Kegiatan kampanye minum TTD ini diikuti 622 Rematri. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ulum Rokhmat, Kabid Kesmas Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas Gondang, Kepala Sekolah SMAN 1 Gondang serta Forkopimca Gondang.
Pada momen itu, Bupati Ikfina berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan para siswa terkait sel darah merah dan anemia. Selain itu, Ia juga menyerahkan hadiah berupa kaos bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaannya.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menyampaikan, bahwa saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang disebut dengan stunting.
“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan ternyata sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Bupati Ikfina, bahwa anemia kronis dapat disebabkan oleh menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka, kepada seluruh siswi SMAN 1 Gondang Bupati Ikfina mengimbau agar mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.
“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” terang Bupati Ikfina.
Bupati Ikfina menjelaskan, selain menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi. Sehingga Ia pun mengimbau, kepada suluruh siswi SMAN 1 Gondang agar selalu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya.
“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,”paparnya.
Selain itu, Bupati Ikfina juga menyampaikan, penyerapan zat besi dalam tubuh bisa berbentuk Ferri dan Ferro. Terdapatnya zat asam di dalam perut yang berbentuk Ferro akan mudah diserap, tetapi jika bentuknya Ferri susah diserap.
“Ada 2 yang menghalangi penyerapan zat besi cukup diingat dua saja yaitu teh dan kopi. Jadi anakku semuanya khususnya remaja putri ini kalau kalian sedang makan. tolong minumnya jangan teh atau kopi. boleh teh dan kopi tapi minumnya nunggu 1 jam setelah makan. Karena jeda waktu itu makanan akan bisa terserap dengan baik,” tuturnya. (gk/mjf/may)