Ngopi Bareng Bupati Mojokerto di Dawarblandong, Sarana Serap Aspirasi Karang Taruna
Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto serap aspirasi karang taruna Karang Taruna Kecamatan Dawarblandong dalam acara Ngobrol Pemuda Inovatif (Ngopi) Bareng Bupati Mojokerto, Jumat (31/5) malam, di Pendapa Kecamatan Dawarblandong.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ikfina yang juga merupakan Pembina Karang Taruna Kabupaten ‘Surya Majapahit’, mengaku bahwa program serap aspirasi karang taruna ini sebelumnya terhalang oleh pembatasan pandemi yang akhirnya mempengaruhi proses bertumbuhnya karang taruna. Namun Ikfina berjanji, akan berkeliling ke 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto untuk menampung langsung aspirasi karang taruna. Proses ini adalah untuk memetakan dan menyusun tindak lanjutnya.
“Tahun 2021 kita menghadapi gelombang kedua covid-19. Tapi tidak apa-apa, karena bagaimanapun karang taruna ini adalah wadah para pemuda ini yang sengaja disediakan negara untuk mewadahi seluruh pemuda dengan berbagai macam background, maupun interest yang berbeda. Saya harap tidak ada kata terlambat, karena saya akan keliling di 18 kecamatan. Saya ingin mendengar langsung semua aspirasi-aspirasi karang taruna di Kabupaten Mojokerto,” janji bupati.
Beberapa aspirasi yang diutarakan anggota karang taruna Kecamatan Dawarblandong di antaranya adalah, bagaimana cara memaksimalkan potensi kelembagaan karang taruna. Hal ini juga merujuk pada ketersediaan anggaran yang harus sudah direncanakan untuk dimaksimalkan pada lembaga ini.
“Kita punya agenda program di Disperka yaitu Pustaka Asik. Disitu ada pelatihan bikin kue, minuman boba, jamu, dan lain-lain. Kenapa ini diumumkan? Supaya kita bisa milih. Di Disnaker juga ada pelatihan yang bisa terbit sertifikatnya. Ini contoh hal-hal yang bisa kita maksimalkan. Nanti kita akan coba me-link-an anggaran pemberdayaan dan bantuan produktivitas kelompok-kelompok dengan desa. Kita cermati di perencanaannya juga,” tambah bupati.
Selain itu pada penghujung acara Ngopi bersama bupati tersebut, Try Raharjo Murdianto Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto menyampaikan beberapa arahan inti Bupati. Try Raharjo merangkum bahwa esensi program kegiatan ini adalah, menyamakan cara berpikir bahwa karang taruna harus inovatif. Bukan sebagai individu, melainkan sebagai sebuah kelembagaan. Dua tugas umum karang taruna yang mesti dipedomani adalah bagaimana mengembangkan potensi karang taruna itu sendiri, serta cara mengatasi permasalah-permasalahan di desa.
“Kegiatan ini akan berlanjut. Bupati fokus pada usaha pengembangan ekonomi produktif untuk turunkan angka kemisikinan. Contohnya kalau di dinsos itu adalah program bansos. Nah, kalau di karang taruna itu programnya seperti tahun 2023 lalu diberi bantuan. Di APBD kabupaten, OPD terkait bisa intervensi kegiatan karang taruna. Kalau di dinsos juga bisa mengeksekusi dengan dua model, yakni pemkab maupun pemdes melalui APBDes,” rinci Try Raharjo.