Cegah Anemia , Bupati Mojokerto Terus Gencarkan Kampanye Minum TTD

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati terus mengkampanyekan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak, agar remaja putri (Rematri) yang ada di Bumi Majapahit dapat terhindar dari anemia.

Kali ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar minum TDD di SMPN 1 Ngoro, Desa Jasem, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Kegiatan yang dikemas dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif) ini diawali dengan melakukan senam bersama dengan seluruh siswi SMPN 1 Ngoro, serta penyerahan TTD secara simbolis kepada Kepala Sekolah SMPN 1 Ngoro.

Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa pelaksanaan minum TTD secara serentak merupakan program dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang wajib dilakukan di seluruh Indonesia, karena saat ini bangsa Indonesia telah menghadapi masalah yang besar yaitu terkait dengan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia yang disebut dengan stunting.

“Stunting ini adalah kondisi gagal tumbuh pada balita karena pada saat ibunya hamil, ibunya mengalami kurang darah atau anemia. Kurang darah atau anemia pada ibu hamil dikarenakan sejak ibu hamil ini, yang masih menjadi calon ibu sudah mengalami anemia kronis,” terangnya, di lapangan sekolah SMPN 1 Ngoro, Jumat (25/8) pagi.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini menambahkan, kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka Ia mengimbau kepada seluruh siswi SMAN 1 Kutorejo untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi pada tubuh rata-rata sebesar 15 mg setiap harinya.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Ikfina juga berpesan, agar seluruh siswi untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya. Hal tersebut perlu dilakukan lantaran anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting. Selain itu, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” pungkasnya. (dis/mjf/ram).

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :