Antisipasi El-Nino, Pemerintah Siapkan Ngawi Sebagai Daerah Penyangga Padi

MAKASSAR, 19/10. SAWAH. Seorang petani memikul bibit padi di Kab Gowa, kemarin. FOTO SINDO/MAMAN SUKIRMAN

Kementerian Pertanian (Kementan) memilih Kabupaten Ngawi sebagai salah satu daerah di Jawa Timur untuk dipersiapkan sebagai daerah penyangga produksi padi untuk mengantisipasi dampak El-Nino.

Kabupaten Ngawi adalah sentra padi terbesar di Jawa Timur dengan luas baku sawah sebesar 50.105 hektare (ha) dan luas panen padi 2022 yakni 128.586 ha dengan produksi padi 755.939 ton gabah kering giling (GKG).

“Kita akan intervensi Ngawi salah satunya untuk menyangga kebutuhan pangan dan Bapak Bupati Ngawi dan Para Muspida akan turun tangan menanganinya,”kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keteranganya, Selasa (25/7).

Syahrul mengatakan Ngawi saat ini tengah melakukan panen. Setelah masa panen menurutnya akan langsung dilakukan percepatan tana kembali untuk mempersiapkan pengangga pangan menghadapi dampak El-Nino.

Ia juga bilang, hal ini telah disepakati bersama dengan pemerintah Kabupaten Ngawi untuk segera melakukan tanam kembali pada Agustus mendatang guna mengoptimalkan lahan yang ada serta ketersediaan air yang masih cukup.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan tentang ancaman gagal panen dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai akibat dari kekeringan pada lahan pertanian tadah hujan.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, lahan pertanian berisiko mengalami gagal panen karena kekurangan pasokan air selama fase pertumbuhan tanaman.

Situasi kekeringan berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional. Sehingga pemerintah daerah harus segera melakukan aksi mitigasi dan kesiapsiagaan.(gk/maja)

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :