Ingatkan Cuaca Ekstrem, Pemkot Mojokerto Siapkan Mutawif

CJH Kota Mojokerto harus memaksimalkan jeda waktu panjang untuk mempersiapkan diri. Khususnya untuk menghadapi cuaca ekstrem. Pasalnya, 71 warga yang mengantongi kursi keberangkatan masuk dalam kloter paling buncit.

Persiapan untuk menghadapi cuaca ekstrem di tanah suci disampaikan Wali Kota Ika Puspitsasi saat memberikan pembinaan kepada CJH di Pendapa Sabha Kridatama, kemarin (30/5). Utamanya kesiapan fisik dan mental agar bisa menjalankan sepenuhnya rangkaian ibadah haji. ”Selain rangkaian ibadah haji yang cukup panjang, perbedaan kondisi cuaca dan iklim di sana (Arab Saudi) yang jauh berbeda ini perlu penyesuaian dan adaptasi,” ungkapnya.

Terlebih, di tanah suci saat ini memasuki musim panas. Karena itu, CJH diminta memanfaatkan jeda waktu sebelum pemberangkatan untuk diisi dengan kegiatan fisik. Termasuk menjaga kondisi kesehatan agar tetap bugar. ”Ketika musim panas, panasnya akan ekstrem. Sehingga adaptasi secara fisik dan secara mental yang penting,” ulas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.

Karena itu, di musim haji perdana di masa pandemi Covid-19 ini, Pemkot Mojokerto menyiagakan mutawif atau petugas khusus. Menurutnya, mutawif akan bersiaga sehari penuh untuk memantau kondisi CJH Kota Mojokerto selama menjalani ibadah haji di tanah suci. ”Selain pendamping, kami menyiapkan mutawif khusus yang siap 24 jam untuk membantu jamaah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Mojokerto Hilmi Faqih menambahkan, berdasarkan hasil survei dari Kemenag RI cuaca di Arab Saudi berada di kisaran 43 derajat cecius. Namun, cuaca panas itu diperkirakan mengalami peningkatan hingga puncak haji nanti. ”Diperkirakan cuaca di Arab Saudi bisa sampai mungkin 50 derajat (celsius). Jadi diimbau persiapan fisik,” paparnya.

Terlebih, Kota Mojokerto masuk dalam jadwal penerbangan paling akhir di embarkasi Surabaya. Sebanyak, 71 CJH asal Kota Mojokerto tergabung dalam kloter 38 bersama Kota Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, dan Kota Palembang.

Sesuai jadwal, CJH asal Kota Mojokerto akan bertolak ke tanah suci 2 Juli dan kembali ke Indonesia pada tanggal 13 Agustus 2022. Sehingga, masih ada jeda sekitar sebulan ke depan untuk mematangkan persiapan. ”Karena terakhir, jadi sampai sana (Arab Saudi) enam hari sudah wukuf puncak haji,” pungkasnya.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :