Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto meminta lembaga PAUD di Kecamatan Kutorejo terus berupaya mengintegrasikan PAUD dengan Posyandu aktif. Hal itu untuk menunjukkan bahwa pola asuh merupakan core dalam pencegahan stunting.
“PAUD ini harus berkolaborasi dengan program pencegahan stunting. Jadi intinya gizi sama stimulasi. Nah, stimulasinya ini adalah anda (lembaga PAUD) semuanya. Jadi, mulai dari Pos PAUD, Playgroup dilanjutkan dengan TK itu merupakan satu bentuk stimulasi. Gizinya kita upayakan dari kesehatan agar anak-anak tidak stunting,” ungkapnya, saat menghadiri penguatan PAUD, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Selasa, (30/4) siang.
Ikfina juga mewanti-wanti kembali untuk melaksanakan program transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan. Sebab, pihaknya masih menerima laporan ada pendidikan PAUD yang mempersiapkan anak-anak untuk tes Calistung dan kemudian ada juga sekolah yang di tingkat SD/MI yang kemudian mensyaratkan tes calistung untuk anak-anak yang mau masuk.
“Jadi saya minta tolong, bahwa transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ini tidak hanya kemarin saja, tetapi berlaku untuk seterusnya,” ujarnya.
Selanjutnya, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini juga menjelaskan terkait penguatan 6 pondasi dasar anak. Yang pertama, nilai agama dan budi pekerti. Seperti berdoa dulu sebelum melakukan sesuatu dan sesudahnya, kemudian menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kesopanan. Yang kedua adalah keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi. Bagaimana dia berinteraksi dengan teman-temannya, orang tuanya dan dengan gurunya.
“Jadi kita tidak hanya fokus bergerak pada transisi PAUD-SD yang menyenangkan saja, tetapi bagaimana dalam mengajar anak-anak itu bisa belajar menjaga dirinya agar tidak menjadi korban bullying. Jadi sejak dini kita ajari anak-anak untuk punya skill sosial dan karakter supaya dia dalam berinteraksi itu kemudian tidak dijadikan korban bullying.
Kemudian, lanjut Ikfina, adalah kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar, dan kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar. Ia mengatakan, jika kognitif itu dilakukan berjenjang sesuai dengan kemampuan anak. Yang dimulai dari jenjang pendidikan bawah.
“Kita harus menyiapkannya berjenjang. Jadi itu persiapan dia kalau nanti masuk TK, penguatan kognitifnya ya di playgroup. Kalau dia masuk playgroup ya penguatan kognitifnya di Pos PAUD, seperti itu berjenjang,”
Kemudian motorik dan kemandirian. Ia menjelaskan jika anak-anak itu harus diajarkan untuk mandiri seperti bisa menata barang kepunyaannya sendiri, buang air sendiri atau melakukan semuanya sendiri. Sebab, kemandirian itu penting disaat dia berada di lingkungan sekolah.
“Kemudian yang terakhir, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membuat anak-anak punya mindset belajar itu menyenangkan. Sehingga dia tidak perlu bosan untuk belajar, tidak perlu mengelak untuk belajar karena belajar itu menyenangkan,” ujarnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Ikfina berharap untuk bersama-sama terus membangun PAUD di Kabupaten Mojokerto ini. “Karena nanti SD hingga ke atas itu sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pendidikan anak usia dini,” pungkasnya.
Diketahui, turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Bunda PAUD Desa se-Kecamatan Kutorejo, Pengurus IGTKI, IGRA dan Himpaudi Kecamatan Kutorejo. (dskm/gk/mjf)