Menyikapi adanya temuan BBM di SPBU yg dicampur air, pertalite yang diberi tambahan pewarna dan dijual sebagai pertamax, serta sejumlah SPBU yang mengurangi takaran, Polres Mojokerto mulai menggencarkan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah SPBU.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya agar masyarakat tidak menjadi korban kecurangan.
AKBP Ihram Kustarto Kapolres Mojokerto mengatakan, sidak SPBU saat ini memang tengah digencarkan. Tujuannya sebagai bentuk antisipasi terhadap tindak pidana dan praktik kecurangan di SPBU.
“Karena praktik kecurangan kerap terjadi saat libur panjang mudik Lebaran,” katanya, Jumat (29/3).
Selain personel dari Polres, Personel Polsek Jajaran juga akan diterjunkan. Mereka akan diminta untuk menggelar Patroli pengecekan takaran di seluruh SPBU wilayah hukum Polres Mojokerto. Langkah tersebut sebagai sebuah upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Kita berupaya agar kondusifitas akan terus tercipta di bulan Ramadan hingga saat libur panjang mudik lebaran,” bebernya.
Selain mengecek takaran SPBU, petugas juga memberi arahan dan imbauan dialogis dengan tetap humanis. Hal itu akan dilakukan terhadap para petugas SPBU. Sehingga mereka tidak melakukan kecurangan. “Harapannya mereka tidak curang dalam melayani konsumen atau pembeli BBM,” imbuh Ihram.
Sementara Iptu Mohammad Khoiru Umam Kapolsek Dlanggu mengatakan, pihaknya telah melakukan patroli ke dua SPBU di wilayahnya, yaitu SPBU Badung dan SPBU Pekingan. Namun tidak menemukan adanya kecurangan takaran atau campuran bahan lain.
“Tidak ditemukan pengurangan pada alat takaran liter maupun campuran air di BBM,” katanya.