Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri panen hasil lokakarya pendidikan Ke-7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 7 wilayah mitra Provinsi Jawa Timur. Bupati ikfina sangat berharap program guru penggerak ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mojokerto.
Pelaksanaan panen hasil lokakarya pendidikan ke-7 yang berlangsung di SMAN 1 Puri. juga turut dihadiri Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur Budi Prasetyo, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono, Kepala BKPSDM Kabupaten Mojokerto Tatang Marhaendrata, dan Inspektur Inspektorat Kabupaten Mojokerto Poedji Widodo.
Selain itu, lokakarya pendidikan CGP angkatan 7 yang diprakarsai Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur itu diikuti sedikitnya 138 calon guru penggerak di tingkat TK hingga SMA/SMK Se-Kabupaten Mojokerto.
Lebih lanjut, calon guru penggerak itu juga menempuh pendidikan selama 6 bulan secara daring maupun luring dan diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang baru serta dapat menjadi pemimpin-pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan masing-masing.
“Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemendikbud Ristek menyampaikan bahwa saat ini masalah yang dihadapi oleh negara kita bukan lagi pada tingkat kepesertaan anak-anak dalam pendidikan, tetapi yang menjadi masalah sekarang ini adalah bagaimana kita bersama-sama bisa memberikan pendidikan yang berkualitas. maka kemudian Kemendikbud Ristek mengeluarkan program merdeka belajar yang diantaranya guru-guru ini didorong untuk menjadi guru penggerak,” ucap Ikfina, Selasa, (4/6) sore.
Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa saat ini generasi muda berada pada situasi yang tidak aman atau dalam ancaman. Maka Ia menilai, sebagai guru harus bisa bergerak bersama untuk menyelamatkan generasi muda penerus bangsa Indonesia.
“Kalau kita tidak melakukan apapun dan kita hanya melihat tanpa tergerak dulu, tanpa bergerak dan tanpa menggerakkan maka kita akan tinggal menunggu waktu terkait dengan kehancuran,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga berharap, calon guru penggerak angkatan 7 dapat lulus semua serta kehadiran para guru penggerak di Kabupaten Mojokerto semakin meningkat, karena saat ini sangat dibutuhkan oleh anak-anak atau generasi muda Bumi Majapahit.
Sementara itu, Kepala BBGP Provinsi Jawa Timur Budi Prasetyo mengungkapkan, bahwa guru penggerak memiliki potensi yang sangat luar biasa, Karena guru penggerak dapat berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat dan komunitas belajar untuk mengelola meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mojokerto.
“Karena menjadi guru penggerak telah melalui seleksi yang cukup ketat. sebelum mengikuti pendidikan guru penggerak, dari seleksi memang sudah sangat ketat sekali. ada tiga tahap yakni seleksi administrasi, seleksi tahap 1 dan terakhir seleksi wawancara dan praktek mengajar,” jelasnya.
Budi Prasetyo juga berharap, dengan dilaksanakan panen hasil lokakarya pendidikan Ke-7 CGP angkatan 7 dapat menjadi pemantik api semangat para guru sekolah lainnya agar mengikuti program guru penggerak.
“Semoga kegiatan ini bisa memberikan makna yang mendalam bagi kita semua yang dapat menambah wawasan kita serta dapat memperkuat kolaborasi kita dalam memajukan pendidikan di Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya.
Diketahui, pada kesempatan itu, Bupati Ikfina juga berkesempatan mengunjungi 16 stand pameran panen hasil lokakarya pendidikan Ke-7 CGP angkatan 7 di SMAN 1 Puri. (dis/mjf/may)