Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menekankan pentingnya pendidikan agama bagi anak sebagai bekal generasi penerus, dalam menghadapi era keterbukaan informasi saat ini.
“Hanya dengan pondasi agama yang kuat, anak kita akan paham apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan,” tegas Wali kota di hadapan jamaah Masjid Al-Mubarok, Prajuritkulon, Kamis (30/3).
Sebab saat ini akses informasi dan berbagai jenis konten, baik positif ataupun negatif, begitu mudah. Sementara orang tua kadangkala tidak dapat membendung apa yang diakses oleh anak.
“Kita tidak bisa menunggui 24 jam anak kita. Kita tidak tau bagaimana pergaulan anak-anak kita. Kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang dibuka saat pegang handphone. Jadi disinlah pentingnya pondasi agama,”ujar wali kota dalam Safari Ramadan Ashar kali ini.
Pihaknya meyakini jika ketiadaan pondasi agama yang kuat dapat dengan mudah mempengaruhi anak-anak kepada hal-hal negatif, yang saat ini begitu mudah diakses melalui gadget.
“Sudah banyak khasus yang terjadi. Contohnya yang lagi viral. Bagaimana hanya urusan pacaran bisa ada penganiayaan. Sampai sekarang kasusnya ramai hingga nasional,” ujar perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini.
Sehingga pihaknya mengapresiasi pihak-pihak yang senantiasa berupaya untuk memberikan pendidikan agama bagi anak-anak. Termasuk Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) di lingkungan Masjid Al Mubarok yang saat ini telah memiliki lebih dari 200 murid.
“Saya maturnuwun dan sangat mengapresiasi lembaga-lembaga ini. Bagaimana pendidikan karakter ini harus terus kita kuatkan. Nilai-nilai akhlakul karimah ini harus menjadi atensi kita untuk kita tanamkan ke anak-anak,” pungkasnya. (fk/mjf/may)