Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto Zaqqi meninjau pembangunan Sumur Resapan Air (SRA) atau drainase vertikal pada titik lokasi di lingkungan wilayah Ngoro Industrial Park (NIP). Peninjauan sumur resapan air itu dilakukan untuk memastikan kesiapannya dalam menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta untuk mengendalikan aliran permukaan (run-off) sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Ada 4 titik lokasi pembangunan sumur resapan air yang yang ditinjau langsung Bupati Mojokerto. Titik lokasi pertama yang dituju yaitu sumur resapan air yang terletak di halaman PT. King Halim Jewelry, Kemudian di PT.Sinosura Fat Chemistry Indonesia, PT. Indo World Warehouse dan PT. Indonesia Tri Sembilan. Dalam tinjauan tersebut hadir pula Kepala Dinas DPRKPP Rachmat Suharyono, Kepala Dinas PUPR Rinaldi Rizal Sabirin dan Forkopimca Ngoro.
Bupati Ikfina mengatakan pembangunan SRA ini tertuang dalam Perbup 13/2015 Pasal 2 yang bertujuan untuk menampung, menyimpan dan menambah cadangan air tanah serta untuk mengendalikan aliran permukaan (run-off) sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Jadi sumur resapan air ini salah satu teknik rekayasa konservasi air berupa bangunan menyerupai sumur gali dengan kedalaman tertentu untuk menampung air hujan bermanfaat mengurangi aliran permukaan dan mempertahankan bahkan meninggikan muka air tanah,” jelas Ikfina pada keterangan tertulis, Rabu (12/10) siang.
Adapun persyaratan pembangunan SRA yaitu jauh dari tempat penimbunan sampah atau septic tank, dengan jarak minimal 5 meter dan minimal 1 meter dari pondasi bangunan, serta jarak dari sumur air bersih minimal 3 meter.
“Untuk tanah berpasir maksimal 2mtr dibawah permukaan air tanah dan kedalaman muka air tanah minimum 1.5mtr saat musim hujan. Permeabilitas atau kemampuan tanah menyerap air lebih dari atau sama dengan 20%,” pungkasnya.
Usai meninjau SRA di kawasan NIP, Bupati Ikfina beserta rombongan berlanjut meninjau proyek perbaikan tanggul pada sungai avour sumberwaru, Desa Kembangsri. Penggarapan tanggul sungai tersebut menjadi atensi pemkab Mojokerto untuk antisipasi bencana banjir jelang musim hujan Oktober 2022.