Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, terus memberikan pembekalan dan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD Kabupaten Mojokerto, terkait peran PPKBD dalam melaksanakan program Tribina yakni BKB (Bina Keluarga Balita), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan BKR (Bina Keluarga Remaja).
Kali ini, bupati Ikfina memberikan paparan kepada 100 peserta dari eks pembantu Bupati Mojosari yang meliputi Kecamatan Dlanggu, Kecamatan Mojosari, Kecamatan Kutorejo, Kecamatan Pungging, dan Kecamatan Ngoro.
Dalam arahannya, Ikfina menjelaskan, suatu data menjadi sangat penting ketika Kader PPKBD dalam melaksanakan penyuluhan program KB maupun Program kegiatan Tribina, agar kinerja dari kader PPKBD bisa efektif dan efisien.
“Maka syarat utamanya adalah kita harus punya data,” ucap Ikfina, di Pendopo Kantor Kecamatan Mojosari, Rabu (24/8) siang.
Terkait dalam melaksanakan penyuluhan program KB, Ikfina mengatakan, bahwa kader PPKBD maupun sub PPKBD harus tahu berapa Kartu Keluarga (KK) yang ada di desanya, berapa banyak Pasangan Usia Subur (PUS), dan PUS ini juga menggunakan KB apa saja.
Masih Ikfina, Ia juga menjelaskan, ketika para kader PPKBD sudah tahu PUS yang menggunakan kontrasepsi jangka pendek, bagaimana caranya para kader PPKBD bisa memberikan penyuluhan agar beralih ke kontrasepsi jangka panjang seperti KB implan, dan KB IUD.
“Kalau mereka sudah menggunakan KB yang IUD dan Implan, bagaimana caranya mereka mau MOW atau MOP,” jelasnya.
Selain itu, Terkait dalam pelaksanaan kegiatan Tribina, Ikfina menilai, dari tiga kegiatan BKB, BKR, dan BKL yang telah dilaksanakan, yang paling sedikit persentase masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yakni di BKR. Menurut pemahamannya, partisipasi masyarakat dinilai sangat penting dalam mensukseskan suatu kegiatan Tribina yang dilaksanakan oleh kader PPKBD.
Lebih lanjut, dalam menyelesaikan permasalahan partisipasi masyarakat dalam kegiatan BKR bisa meningkat, Ikfina juga mengatakan, akan terjun langsung untuk memberikan materi terkait pelaksanaan kegiatan BKR di masyarakat.
“Jadi nanti saya akan turun, satu desa per kecamatan, setelah sudah di 18 desa, nanti kita akan evaluasi bagaimana nanti orang tua bisa menjadi pengasuh yang baik untuk anak remajanya,” ucapnya.
Selain itu, Ikfina menjelaskan, dalam pelaksanaan program kegiatan BKR, Ia akan melaksanakan diluar jam kerja agar tidak mengganggu pekerjaan para orang tua remaja.
“Kita akan coba lihat, apa betul mereka ini betul-betul antusias atau mereka tidak antusias,” pungkasnya.