Kabupaten Mojokerto – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto terus berupaya meningkatkan angka kesembuhan hewan ternak yang terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Upaya penyembuhan hewan ternak ini dibutuhkan pemberian obat-obatan dan vitamin secara rutin, agar kondisi hewan terus terkontrol dan tidak drop.
Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disperta Kabupaten Mojokerto, drh. Agoes Hardjito menjelaskan, dalam kasus PMK ini, hewan ternak yang terjangkit akan mengalami penurunan metabolisme tubuh. Sehingga dibutuhkan suntikan vitamin secara rutin.
“Ketika sapi ini sakit, metabolisme tubuhnya itu menurun. Sehingga kalau sapi ini sakit, kita perlu berikan vitamin untuk meningkatkan metabolisme tubuhnya. Karena sapi ini nafsu makannya turun, sehingga vitamin yang seharusnya didapat dari sari-sari makanan ini kurang, makanya kita bantu dengan memberikan vitamin,” ungkapnya, Jumat (20/5).
Adapun vitamin-vitamin yang harus diberikan saat hewan ternak terjangkit PMK, yakni vitamin A, B kompleks, C, D, E. “Vitamin ini harusnya bisa kita berikan setiap harinya. Fungsinya pun berbeda-beda vitamin ini,” tuturnya.
Vitamin A, lanjut Agoes, berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan jaringan. Vitamin ini dibutuhkan karena hewan ternak yang terjangkit PMK mengalami luka di bagian kukunya, sehingga perlu tambahan vitamin untuk mempercepat penyembuhan luka.
Sementara itu, virus PMK ini mengakibatkan hewan ternak kehilangan nafsu makan. Dengan hilangnya nafsu makan pada hewan, dikhawatirkan hewan mengalami anemia dan menyebabkan hewan mengalami gangguan pernafasan. “Vitamin B sendiri kan fungsinya untuk membantu tambahan sel darah, agar tidak anemia dan tidak terjadi hal yang kami khawatirkan, yaitu gangguan pernafasan pada hewan,” jelasnya.
Agoes menambahkan, untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak, pihaknya juga memberikan vitamin C ke hewan ternak. Dengan diberikan tambahan vitamin C ini, diharapkan hewan ternak memiliki daya tahan tubuh yang semakin kuat agar tidak mudah tertular virus.
Saat hewan ternak mulai berangsur membaik atau sudah masuk dalam proses recovery, Agoes mengatakan, vitamin bolus juga diberikan ke hewan ternak untuk mempercepat proses penyembuhan. “Kalau sapi sudah mau makan, kita beri suplemen vitamin bolus. Jadi selama masa recovery ini kita beri vitamin bolus untuk mempercepat proses pemulihan,” bebernya.
Terkait peemberian obat terhadap hewan ternak yang terpapar PMK, Agoes menjelaskan, tim paramedis memberikan Antibiotika SB, Antibiotika LA, Antihistamin, Analgesik serta Gusanex. Dimana masing-masing obat tersebut memiliki fungsi penting dalam menyembuhkan hewan dari PMK ini.
“Antibiotika SB dan LA ini untuk hewan yang drop, tapi kalau kondisinya sangat drop, kami beri Antibiotika SB, karena yg LA itu dosisnya besar. Antihistamin fungsinya untuk menyembuhkan alergi. Kalau keluar liur banyak itu kan karena alergi, makanya pakai Antihistamin. Analgesik sendiri untuk antinyeri. Kalau Gusanex ini obat semprot untuk luka terbuka di kuku sapi, agar cepat kering dan tidak inveksi karena belatung,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Nurul Istiqomah menjelaskan, ketersedian stok vitamin dan obat-obatan yang dimiliki Dinas Pertanian sudah mulai menipis. Sehingga, proses penanganan PMK diprioritaskan untuk hewan ternak yang masih belum tertangani, yakni dengan cara memberikan tambahan vitamin. Hal ini dilakukan mengingat beberapa obat stoknya sudah habis.
“Obat-obatan stoknya habis, vitamin masih ada beberapa. Bahkan kami kemarin dapat tambahan stok vitamin C dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto sebanyak 180 ribu tablet. Selain itu kami juga dapat tambahan disinfektan dari Dinas Kesehatan sebanyak 20 jerigan, yang masing-masing berisi 25 liter,” jelasnya.
Nurul menambahkan, Disperta Kabupaten Mojokerto juga sudah menyampaikan hal tersebut ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar mendapatkan alokasi obat-obatan dan vitamin untuk penanganan PMK ini. “Kami juga sudah sampaikan ke provinsi, kalau obat-obatan kami habis. Semoga kami juga akan dapat alokasi obat-obatan dan vitamin tambahan dari provinsi,” tukasnya. (gk/mjf/disperta)