Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar dzikir dan sholawat pengajian bersama Ustadz Maulana yang digelar di lapangan Desa Mojodadi, Kecamatan Kemlagi, Kamis (16/11) malam.
Acara yang digagas Satpol PP Kabupaten Mojokerto ini, dalam rangka mengedukasi masyarakat terkait larangan peredaran rokok ilegal, sehingga kedepannya, diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi untuk mewujudkan program pemerintah yakni Gempur Rokok Ilegal.
Terlihat acara dzikir dan sholawat pengajian berlangsung meriah dengan dihadiri ribuan jama’ah. Tampak Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto beserta Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko, Kajari Kabupaten Mojokerto Endang Tirtana, kepala seksi penyuluhan dan layanan informasi Bea Cukai Gatot Kuncoro, dan Kasatpol PP Eddy Taufiq berada diatas panggung bersama Ustadz Maulana.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) berasal dari pembelian rokok berpita cukai asli yang menjadi salah satu pendapatan negara yang bersifat khusus dari pemerintah pusat yang dialokasikan ke Pemerintah Provinsi ataupun pemerintah kabupaten atau kota. dan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendanai berbagai kegiatan masyarakat.
“Dengan membeli rokok legal berpita cukai yang berlabel harga, pemerintah akan mengembalikan kembali hasil pembelian pita cukai tersebut. Termasuk Kabupaten Mojokerto yang menerima dana bagi hasil dari cukai hasil tembakau untuk mendanai berbagai kegiatan. Salah satunya kegiatan keagamaan hari ini yang dibiayai dari dana bagi hasil cukai,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Gatot Kuncoro menambahkan, bahwa sosialisasi ini sangat penting, dikarenakan penerapan terhadap barang cukai memiliki tujuan penting yakni melindungi masyarakat di bidang kesehatan serta menambah penerimaan negara.
Lebih lanjut, untuk menyukseskan kampanye gempur rokok ilegal, Ia juga mengajak seluruh masyarakat Bumi Majapahit untuk ikut berpartisipasi membantu pemerintahan dalam memberantas peredaran rokok ilegal.
“Saya berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto apabila menemukan pita cukai ilegal segera menghubungi kami. Semakin banyak rokok ilegal beredar di masyarakat , maka negara akan dirugikan dan masyarakat dirugikan kesehatannya. Saya yakin rokok ilegal banyak yang beli karena harganya yang relatif lebih murah,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)