Yuk Nikmati Fenomena Salju Di Bromo

MINOLTA DIGITAL CAMERA

Fenomena salju di Gunung Bromo yang viral baru-baru ini membuat banyak orang penasaran ingin melihatnya. Bahkan, viralnya fenomena salju di Bromo ini mendapat perhatian langsung dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Usai viral di media sosial, Khofifah mengajak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menikmati fenomena tersebut.

Khofifah mengatakan, fenomena salju atau frozen adalah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang hanya bisa dinikmati saat musim kemarau.

“Inilah sisi lain keindahan Gunung Bromo yang selalu membuat kita begitu takjub akan keindahan yang ditawarkan. Fenomena frozen ini fenomena tahunan yang cukup langka. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini untuk segera berkunjung,” kata Khofifah di Surabaya, Sabtu (3/6).

Fenomena embun salju ini, kata Khofifah, biasanya terjadi selama bulan Juni-Agustus. Hal ini karena terjadinya puncak kemarau di daerah Bromo, sehingga mengakibatkan suhu turun secara ekstrim.

Fenomena ini terjadi khususnya saat pagi hari. Pada waktu tersebut, suhu sangat dingin sehingga permukaan lautan pasir Gunung Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo seperti terlapisi butiran es.

Tapi, menurutnya, keindahan alam yang terjadi di Gunung Bromo ini belum tentu akan terjadi di tahun tahun selanjutnya ataupun musim musim kemarau yang akan datang.
Karena itu, menurut Khofifah inilah waktu yang tepat untuk masyarakat melakukan perjalanan wisata ke Gunung Bromo.

“Fenomena frozen atau salju di Lautan Pasir Gunung Bromo ini begitu indah. Saya pikir inilah saatnya bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung menikmati keindahan lain dari Bromo,” ujarnya.

Khofifah menyebut, fenomena ini biasa disebut frozen atau membeku. Ada juga yang menyebutnya sebagai embun upas atau embun salju. Fenomena ini tidak terjadi setiap hari. Hanya bila suhu mendekati 0 derajat celcius atau berada di bawahnya.

Berdasarkan informasi dari masyarakat Bromo, fenomena salju sudah muncul pertama kali di Ranu Pane, Gunung Semeru, Sabtu (27/5/). Sedangkan di lautan pasir Gunung Bromo fenomena upas salju baru mulai terlihat pada Selasa (30/5).

Khofifah menjelaskan, jika ingin menyaksikan frozen di Gunung Bromo, maka masyarakat perlu mengetahui tanda-tandanya lebih dulu. Pertama, suhu dingin di malam hari menjadi tanda pertama mencapai 16 sampai 9 derajat celcius.

Selanjutnya, jika suhu terus menurun sampai mendekati 0 derajat celcius, maka frozen Gunung Bromo biasa muncul di lautan pasir. Selain pasir, dedaunan juga akan dilapisi upas salju.

“Tapi ingat, bila melihat fenomena ini, jangan lupa menjaga kehangatan tubuh. Siapkan obat obatan, kenakan jaket tebal, kaos tangan, maupun penutup kepala dan kaki,” katanya.

Selain wisatawan, Khofifah juga mengajak fotografer untuk memburu momen frozen Gunung Bromo. Selain hasil gambar yang begitu indah, hasil jepretan para fotografer ini akan menjadi bukti bahwa Bromo menyimpan begitu banyak keindahan.

“Mari komunitas fotografer untuk bisa mengabadikan momen ini. Hasil jepretan fotografer ini diyakini akan menjadi banyak referensi untuk mendatangkan banyak wisatawan untuk lebih banyak datang ke Gunung Bromo menikmati keindahan wisata yang ditawarkan,” tutupnya.(gk/maja)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :