Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto membuka secara langsung Rapat Kerja (Raker) Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Tahun 2023. Pelaksanaan raker tersebut dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk membangun kesadaran individu maupun seluruh masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan.
Pelaksanaan raker yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Senin (29/5) pagi, diikuti 80 peserta yang terdiri dari pengurus Forikan tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Pokja III TP PKK Kabupaten Mojokerto dan petugas penyuluh di lapangan.
Selain itu, Raker Forikan yang memiliki visi ‘Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Kuat dan Cerdas Dengan Ikan Sebagai Menu Utama Keluarga Indonesia’, juga turut mengundang dua narasumber yakni Farida dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan Suseno dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo serta dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto M. Riduwan.
Dalam paparannya, Ketua Forikan Kabupaten Mojokerto Shofiya Hanak Al Barra menjelaskan, bahwa sesuai data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, menunjukkan adanya peningkatan konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Mojokerto yang ditunjukkan dengan angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto tahun 2021 sebesar 45,08 kg per kapita per tahun, sedangkan pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 48,17 kg per kapita per tahun.
“Untuk angka konsumsi ikan nasional tahun 2022 adalah 56,48 kg per kapita per tahun, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Mojokerto meskipun mengalami peningkatan angka konsumsi ikannya, tetapi harus tetap berbenah dan mendesain program atau kegiatan yang lebih baik untuk lebih mengoptimalkan pencapaian tujuannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan evaluasi di lapangan dalam tingkat konsumsi ikan di Bumi Majapahit, Shofiya Hanak membeberkan, ada beberapa hal yang mempengaruhi tingkat konsumsi ikan pada masyarakat, seperti halnya masih belum optimalnya pasokan ikan dengan kualitas prima.
Serta, masih belum optimalnya daya dukung sarana dan prasarana produksi, pengolahan dan pemasaran ikan. Selain itu, budidaya perikanan belum menjadi pilihan utama usaha bagi masyarakat, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dan nilai gizi makan ikan.
“Saya berharap semua stakeholder baik pada tingkat pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat dapat berperan lebih aktif untuk mengatasi kendala-kendala tersebut,” bebernya.
Shofiya Hanak, juga mengatakan, bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada tahun 2004 telah mencanangkan program gemarikan (gerakan memasyarakatkan makan ikan) yang ditetapkan secara resmi menjadi program nasional, yang diharapkan pada implementasinya dilakukan oleh seluruh sektor terkait. baik ditingkat pusat, daerah maupun oleh pihak swasta, termasuk diantaranya melalui pembentukan Forikan di daerah.
“Oleh karena itu, saya berpesan agar seluruh pengurus dan anggota Forikan Kabupaten Mojokerto bekerja keras, bahu-membahu mensosialisasikan gerakan makan ikan kepada masyarakat luas,” ungkapnya.
Semetara itu, Bupati Ikfina sangat mengapresiasi atas hasil capaian angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto tahun 2022 sebesar 48,17 kg per kapita per tahun, yang lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur dengan angka konsumsi ikan sebesar 42,45 kg per kapita per tahun, padahal di Kabupaten Mojokerto tidak memiliki laut.
“Ini suatu hal yang sangat luar biasa untuk perikanan Kabupaten Mojokerto di bawah kepemimpinan ketua umum Forikan Kabupaten Mojokerto untuk meningkatkan angka konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menjelaskan, dengan capaian angka konsumsi ikan sebesar 42,45 kg per kapita per tahun, serta dirata-rata konsumsi ikan 132 gram per hari, ini menunjukkan konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto sangat bagus.
Selain itu, untuk mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Majapahit, Bupati Ikfina juga mewanti-wanti, untuk tidak hanya fokus pada tingkat konsumsinya saja akan tetapi juga harus fokus pada pengolahan ikan untuk dikonsumsi dan ketersediaan ikan untuk masyarakat Kabupaten Mojokerto.
“Karena tujuan konsumsi ikan ini untuk kesehatan, jangan sampai konsumsi ikan dalam pengolahan ini tidak pas dan tidak support terhadap peningkatan IPM karena target kinerja kita terkait dengan kualitas SDM itu di IPM,” bebernya
Bupati Ikfina juga berpesan, pada pelaksanaan raker Forikan yang membahas program kerja dan evaluasi program tahun lalu untuk bisa melaporkan secara tertulis dan dipaparkan secara teknis untuk program Dispari Kabupaten Mojokerto, sehingga harapannya Forikan Kabupaten Mojokerto bisa melakukan evaluasi dan perbaikan program yang kedepanya akan ditindaklanjuti oleh masing-masing Kecamatan yang disertai dengan target-targetnya.
“Sehingga Forikan ini berjalan, kinerjanya terukur berdasarkan timeline tahunnya apa yang harus dilakukan, kemudian Forikan Kabupaten memonitor dan melakukan evaluasi terhadap Forikan Kecamatan dan tentunya Forikan kecamatan tidak akan bisa bergerak kalau desa-desa juga tidak bergerak,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)