Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menjadi narasumber dalam sesi talk show #DemiIndonesia Berani Bergerak di Airlangga Convention Center, Kampus C Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Kamis (25/5) pagi.
Dalam acara yang merupakan rangkaian dari #DemiIndonesia Goes to Campus oleh Detikcom itu, ia mengajak para generasi muda untuk berani membuat terobosan. Namun, ia juga mengingatkan jika keberanian itu harus dilakukan secara tepat.
“Yang muda harus yang berani, yang muda harus dengan cara yang santun, dengan cara yang hormat. Bagaimana mengajak senior kita untuk memiliki kesamaan visi dan persepsi dengan kita dan itu semua bukan untuk diri kita, tapi untuk kebermanfaatan bagi masyarakat seluas-luasnya,” ujarnya di hadapan ribuan mahasiswa yang hadir.
Pesan tersebut ia kaitkan dengan pengalaman pribadinya sebagai seorang kepala daerah. Ia menilai jika kinerja di pemerintahan biasanya dikenal hanya mengikuti rutinitas. Padahal, menurutnya, adanya terobosan dalam menjalankan pemerintahan sangat penting. Yaitu dengan berpikir out of the box dan tidak sekadar menjalani rutinitas yang menjadi tanggung jawab.
Sehingga, Ika Puspitasari pun membuktikan, saat memimpin Pemerintahan Kota Mojokerto saat ini, ia berusaha mengerahkan seluruh OPD dan Unit Pelayanan Teknis untuk melakukan inovasi. Masing-masing pun juga diminta untuk bertanggung jawab atas inovasi yang diciptakannya.
“Di Kota Mojokerto kami ada seluruh perangkat dinas sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya wajib untuk terus melahirkan inovasi baru, by system kita create bagaimana skema reward dan punishment,” tutur sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Lebih lanjut, upaya yang digagasnya itu pun terbukti membuahkan hasil. Salah satunya bisa dilihat dari track record pencapaian Kota Mojokerto dalam Innovative Government Award (IGA) yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Dan akhirnya ikhtiar yang konsisten dan berkelanjutan dari 2019 pertama saya menjabat Kota Mojokerto itu rangkingnya 329 se-Indonesia dan tahun ini dinobatkan oleh Kemendagri sebagai kota terinovatif se-Indonesia,” terang NIng Ita.
Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa inovasi harus dilakukan dengan kinerja yang konsisten dengan melibatkan seluruh pihak. Dan untuk itu, tentu diperlukan sebuah keberanian.
“Ini konsistensi untuk kita berani mengajak rekan-rekan yang menjadi partner kita di dalam pemerintahan bekerja di luar sistem yang sudah ada selama ini dengan rutinitasnya,” tandasnya.
Sebagai informasi, pada sesi talk show tersebut, Ning Ita juga bersanding dengan narasumber inspiratif lainnya. Salah satunya adalah Menparekraf Sandiaga Uno. Berikutnya juga hadir Rektor Unair Prof Mohammad Nasih, Ketua Penggerak PKK Jatim Arumi Bachsin, Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (dskm/gk/mjf)