Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menghadiri Lokakarya Pendidikan Ke-7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 6 wilayah mitra Provinsi Jawa Timur. Bupati ikfina sangat mengapresiasi program guru penggerak ini sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Mojokerto.
Lokakarya pendidikan CGP angkatan 6 yang diprakarsai Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur itu diikuti sedikitnya 157 calon guru penggerak ditingkat TK hingga SMA/SMK Se-Kabupaten Mojokerto. Lokakarya pendidikan itu berlangsung di SMAN 1 Mojosari, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Senin (19/12) siang.
Lokakarya calon guru penggerak itu juga dihadiri Kepala BBGP Jatim yang diwakili Umam, Kepala Cabang Dinas Provinsi Jatim wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto Trisilo, Plt Kepala Dinas Pendidikan Ardi Sepdianto, Inspektur Kabupaten Mojokerto, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Forkopimca Mojosari, Kepala SMAN 1 Mojosari, para Pengawas serta Kepala Sekolah di tingkat TK hingga SMA/SMK Se-Kabupaten Mojokerto.
“Saya ingin para guru yang mengikuti lokakarya ini nantinya membantu saya memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak di Kabupaten Mojokerto. Kalau kita bergerak bersama dan bekerjasama, saya yakin tuhan akan memberikan semua yang kita inginkan untuk pendidikan anak-anak kita,” ungkapnya.
Ikfina berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan di Kabupaten Mojokerto melalui pembangunan pendidikan yang tertuang dalam skala besar visi kepemimpinannya. Melalui visinya, yaitu mewujudkan Mojokerto yang adil dan makmur itu, Ikfina memprioritaskan pembangunan 2 skala besar, yakni penguatan infrastruktur di segala bidang, termasuk infrastruktur di bidang kesehatan, digital dan pendidikan. Kemudian skala keduanya adalah peningkatan kapasitas SDM, yang dalam pelaksanaan ini tidak lepas dari peran seorang guru.
“Maka saya selaku Bunda Paud Kabupaten Mojokerto berkomitmen menjadikan anak-anak yang datang ke anda semua (para guru) menjadi anak yang berkualitas. Karena kualitas dari pendidikan itu bergantung pada kualitas pembelajaran, dan proses pembelajarannya itu sangat bergantung dengan kualitas gurunya,” terangnya.
Ikfina menyebut, guru yang berkualitas saat ini adalah guru yang memiliki kepedulian terhadap muridnya. Menurutnya, seorang guru akan bisa bertanggung jawab kepada muridnya kalau guru tersebut mempunyai rasa peduli.
“Jadi tidak hanya mengajar, kemudian menggugurkan kewajiban, tetapi mengajar adalah bagaimana membuat muridnya dengan segala kekurangannya ini menjadi anak yang berpendidikan. Dan bisa menjadi seseorang yang penuh semangat dan berdedikasi sesuai ajaran dari gurunya,” pungkasnya. (gk/maja)