Relokasi Pedagang Pasr Tanjung Alot, Satpol PP Kota Akan Lakukan Penertiban Paksa

Relokasi pedagang pasar tumpah Tanjung Anyar di Kota Mojokerto  berjalan alot, beberapa pedagang belum mau pindah.

Bahkan, meski Satpol PP  telah melayangkan Surat Peringatan (SP) tiga kali., mereka masih berjualan di trotoar dan bahu jalan kawasan Pasar Tanjung Anyar,  Padahal sebelumnya, Tim gabungan

(Diskopukmperindag) Kota dan Satpol PP telah melakukan pendekatan persuasif ke pedagang terkait relokasi tersebut.

Petugas berupaya mengajak pedagang agar segera relokasi dari pasar tumpah di tiga titik yakni Jalan KH Nawawi, Jl Residen Pamuji dan Jl HOS Cokroaminoto.

Kasatpol PP Kota Mojokerto Modjari mengatakan, pihaknya telah melayangkan SP ketiga supaya para pedagang segera pindah di tempat relokasi yang baru dan berkenan membongkar mandiri lapak dagangannya.

“Sudah peringatan ketiga, kemarin Kamis-Minggu, agar pedagang membongkar mandiri lapak dagangannya. Namun sampai sekarang masih ada beberapa yang masih bertahan di tiga lokasi tersebut,”

Petugas Satpol PP memberikan kelonggaran deadline terakhir pedagang membongkar lapaknya mandiri pada Selasa (22/11/2022)

 

Pihaknya Satpol PP juga telah menyiapkan armada angkutan berupa truk untuk membantu pedagang yang membongkar lapaknya mandiri.

“Kami menyediakan truk untuk membantu pedagang yang membongkar mandiri lapaknya pindah ke lokasi baru, ya besok deadline terakhir,” ungkapnya.

Modjari mengungkapkan, sebenarnya mayoritas pedagang pasar tumpah Tanjung Anyar sudah bersedia direlokasi dan pindah dari lokasi tersebut. Namun ada beberapa orang yang tetap berdagang, sehingga beberapa dari mereka kembali lagi menempati lapak dagangannya.

“Ya memang ada beberapa masih bertahan di situ, sehingga memicu pedagang yang sudah mau relokasi mereka balik lagi menempati lapaknya,” bebernya.

Menurut dia, jika tak kunjung dibongkar mandiri oleh pedagang, maka petugas Satpol PP terpaksa akan menertibkan paksa lapak pedagang pasar tumpah Tanjung Anyar, pada Rabu besok.

“Kami bakal melakukan eksekusi paksa pedagang, karena ini sudah langkah terakhir,” tegasnya

Masih kata Modjari, rencananya dalam penertiban paksa pedagang pasar tumpah Tanjung Anyar ini, petugas Satpol PP hanya membongkar lapak pedagang dan tidak akan mengamankan barang dagangannya.

“Kami harap pedagang sadar mulai hari membongkar mandiri lapaknya, karena kami tahu itu sangat berharga bagi mereka, dan Rabu besok (eksekusi)  kami tidak mengamankan barang dagangannya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Tim gabungan relokasi pasar tumpah Tanjung Anyar telah melakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif agar pedagang bersedia direlokasi ke tempat baru.

Bahkan petugas Satpol PP sudah melayangkan Surat Peringatan kedua bagi 169 pedagang pasar tumpah Tanjung Anyar di Jalan KH Nawawi, Residen Pamuji, dan Cokroaminoto untuk segera relokasi pada Senin (14/11/2022).

Seharusnya, ratusan pedagang itu sudah pindah pada 4-5 November 2022 lalu, namun hingga kini mereka tak kunjung pindah ke tempat relokasi yang baru.(gk/maja)

 

 

 

 

 

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :