Sebanyak 416 lembaga pendidikan di Kabupaten Mojokerto dinyatakan siap mengikuti asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), meskipun 48 SD diantaranya harus menumpang di sekolah lain karena keterbatasan sarana dan prasarana penunjang.
Mahfud Affandi, Kasi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto mengatakan, pelaksanaan ANBK tingkat SD akan digelar menjadi dua gelombang. yakni, gelombang I pada 24-25 Oktober, sementara gelombang II digelar 26-27 Oktober.
Mahfud juga mengatakan, tahun ini jumlah lembaga yang belum bisa melaksanakan ANBK mandiri sebanyak 48 SD. Angka ini jauh lebih sedikit dibanng tahun lalu, ’’Yang menumpang ada 48 lembaga. Tapi, ini sudah berkurang ketimbang tahun lalu. Karena, mulai saat ini semua lembaga dipaksa untuk bisa melaksanakan mandiri,’’ ujarnya.
Dinas pendidikan juga terus berupaya agar semua sekolah bisa melaksanakan ANBK mandiri, diantaranya dengan melakukan pemetaan terkait kendala di masing-masing lembaga, diantaranya, sekolah yang berada di pelosok, sebagian besar terkendala jaringan internet.
“Kendala yang dialami hampir sama dengan SMP. Yakni terkendala sinyal internet dan minimnya fasilitas penunjang yang dimiliki sekolah. Begitulah kondisinya,Belum semua lembaga punya lab computer,” jelasnya.
Masih kata Mahfud, karena masih ada 48 sekolah yang menumpang, sehingga pelaksanaan ANBK online belum bisa dilakukan di semua lembaga. Sebanyak 327 sekolah bakal melakukan ANBK dengan sistem semi online. Sementara jumlah sekolah yang melaksanakan pengerjaan ANBK secara online saat ini sebanyak 41 lembaga.
’’Bedanya, kalau yang semi online, pelaksanaannya mengambil token dulu baru secara online untuk mendapatkan soalnya. Baru nanti dikerjakan secara offline. Kalau yang online kan, harus tersambung ke internet terus,’’ jelasnya.(tim/ADV)