Pemkot Gelar Khotmil Quran dan Istighotsah

Dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar kegiatan bertajuk Doa Kebangsaan, pada Senin, (15/8) di Pendopo Sabha Mandala Tama, Kantor Pemerintahan Kota Mojokerto.

Acara tersebut diikuti oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), sekretaris, asisten dan staf ahli Pemkot Mojokerto, kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), lurah, organisasi Islam, tokoh pemuka agama Islam, serta puluhan hafidh dan hafidhoh se-Kota Mojokerto.

Rangkaian Doa kebangsaan ini dimulai dengan khotmil Qur’an oleh para hafidh dan hafidhoh yang terbagi dalam tujuh majelis, dengan tujuh kali khatam. Kemudian pemberian santunan kepada anak yatim, dan pembacaan Istighosah.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa doa bersama ini adalah wujud syukur serta merefleksikan makna hari kemerdekaan.

“Kita sebagai generasi penerus bangsa, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan. Banyak hal yang telah kita ikhtiarkan, pemerintah bersinergi dengan seluruh masyarakat membangun berbagai sektor kehidupan, dalam rangka memajukan Kota Mojokerto,” jelas Ning Ita sapaan akrab Wali kota.

Pihaknya juga menjelaskan bahwa kunci pembangunan di Kota Mojokerto adalah harmonisasi dan perdamaian antar umat beragama. “Harmonisasi dan kedamaian di Kota ini adalah modal utama, sehingga pembangunan di Kota Mojokerto berjalan dengan sangat baik dan lancar,” ujarnya.

Ning Ita juga menyampaikan harapan Kota Mojokerto di masa mendatang. “Kedepan, tugas dan tanggung jawab kita masih banyak. Kita harus terus menjaga agar kota kita ini menjadi kota yang damai, kota yang penuh dengan kenyamanan dan keharmonisan, agar proses pembangunan bisa terus terlaksana dengan baik,” ungkapnya.

Tidak lupa, Ning Ita juga mengingatkan kepada seluruh tamu undangan, agar waspada terhadap pengaruh dan dampak negatif dari era keterbukaan informasi saat ini.

“Kita semua punya tanggung jawab untuk membekali generasi penerus bangsa, agar tetap berada di koridor sebagai anak bangsa yang berkarakter Pancasila. Kontribusi pendidikan karakter berlandaskan keagamaan merupakan peran yang sangat penting untuk membekali anak-anak kita,” pungkasnya.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :