Sosialisasi Program Pengelolaan dan Pengembangan Program Drainase di Kelurahan Wates

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka forum diskusi bersama masyarakat Kelurahan Wates, terkait program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase, pada Kamis (4/8) di Kantor Kelurahan Wates.

Diskusi tersebut dilakukan demi kelancaran proyek yang akan dikerjakan. Ning Ita menjelaskan menurut kajian kapasitas drainase di Kota Mojokerto, Kelurahan Wates masuk daerah dengan risiko sedang.

“Dalam menentukan sasaran tidak asal menentukan, ada kajiannya. Karena Wates adalah kelurahan dengan jumlah penduduk terbanyak dan luas wilayah terbesar, maka kita optimalkan di Kelurahan Wates yang memang sasaran masyarakatnya terbesar,” jelas Ning Ita sapaan akrab wali kota.

Lebih lanjut, Ning Ita menyampaikan selama proyek ini berjalan Pemerintah memerlukan dukungan penuh dari masyarakat, baik selama perencanaan sampai pelaksanaan. Selain memberi dukungan, masyarakat juga dituntut untuk berpartisipasi secara aktif pada forum diskusi ini.

“Dalam forum sosialisasi ini, Monggo Bapak Ibu semua yang ada disini bisa menyampaikan hal-hal teknis terkait proyek. Nanti dibahas bersama rekanan dan Dinas PUPRPRKP. Yang menjadi unek-unek masyarakat, dicarikan solusi bersama di forum ini,” ungkap Ning Ita.

Ning Ita juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengawasi jalannya proyek. Jika menemukan masalah selama proyek berlangsung, masyarakat harus melaporkan di Curhat Ning Ita.

“Untuk menyampaikan aspirasi bisa langsung ke Curhat Ning Ita, ini 24 jam pasti diterima, dan langsung masuk ke handphone pribadi saya. Terkait apapun termasuk juga proyek yang sedang berjalan”, jelas Ning Ita.

Pembangunan drainase ini menimbulkan dampak bagi masyarakat. Saat proyek berlangsung, masyarakat akan terganggu jalannya selama beberapa waktu. Setelah proyek selesai dampaknya adalah kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Setelah proyek selesai, pasti nanti genangan air akan turun. Itu manfaat yang akan dirasakan masyarakat secara luas,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPRPRKP, Nesie Anies Faizah turut menyampaikan laporan terkait rencana proyek tersebut. Latar belakang pembangunan ini adalah karena menurunnya daya tampung pada drainase. Sehingga pembangunan akan meningkatkan daya tampung air hujan. Proyek ini direncanakan selesai dalam 120 hari.

“Manfaat pekerjaan ini secara sosial ekonomi lingkungan akan terbebas dari genangan atau banjir, serta terhindar dari biaya akibat banjir. Serta akan meningkatkan kesehatan masyarakat, kebersihan, dan keindahan lingkungan,” jelasnya.

Dalam sosialisasi program pengelolaan dan pengembangan sistem drainase tahun 2022 tersebut, dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat di Kelurahan Wates, yang meliputi RT/RW, LPM, Tokoh agama, Tokoh masyarakat, Karang taruna, Takmir masjid, Muslimat dan Ansor.

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :