Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengerahkan 340 pasukan gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga TNI-Polri untuk menghadapi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi di wilayah bumi Majapahit. Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli, menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang kuat antar pihak terkait, serta kerjasama yang solid guna merespon bencana dengan cepat dan tepat.
Ratusan pasukan kebencanaan ini dikerahkan dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi yang digelar di halaman Pemkab Mojokerto pada Kamis (14/11) pagi. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Pjs Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli.
Acara ini dimulai dengan serah terima Surat Penetapan Pemberian Hibah Daerah (SPPH) untuk hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Kabupaten Mojokerto senilai Rp 14 M dari Sekdakab Mojokerto kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Apel gelar pasukan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak seperti jajaran Kodim, Polres Kabupaten dan Kota Mojokerto, UPT Tahura, Perhutani, Satpol PP, Linmas, BPBD, Dishub, PUPR, Dinsos, DLH, KPU, Bawaslu, PMI, Basarnas, serta relawan lainnya. Hadir pula Ketua Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto, Wakil Kapolres Kota dan Kabupaten Mojokerto, Sekda, Ketua KPU dan Bawaslu, Danrem, Kepala Kejaksaan Negeri, Kepala BMKG Juanda Surabaya, Kepala BPD Jatim, Forkopimda, dan BBWS Brantas.
“Mari kita bekerjasama secara solid, sehingga jika ada bencana, kita dapat merespon dengan cepat dan tepat,” seru Pjs Bupati Mojokerto dalam apel tersebut.
Menurut Jazuli, apel ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan wujud nyata kesiapan dalam menghadapi potensi bencana, terutama memasuki musim penghujan dan menjelang Pilkada 2024.
“Saat ini, kita berada di tengah musim hujan, di mana ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung sering terjadi,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkait cuaca serta instruksi dari pemerintah daerah.
“Mari kita edukasi masyarakat agar memahami langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat,” tambahnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini juga mengajak seluruh warga untuk selalu waspada dan mengikuti informasi terkait cuaca serta instruksi dari pemerintah daerah.
“Mari kita edukasi masyarakat agar memahami langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat,” terangnya.
Selain itu, Jazuli juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini penting dalam rangka menghadapi Pilkada 2024.
“Kita tidak ingin ada korban jiwa atau kerugian yang dapat dicegah apabila kita semua siap siaga dan bersinergi dalam menghadapi kemungkinan bencana,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)