Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto kembali mensosialisasikan program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana). Program tersebut merupakan program dari Tim Penggerak PKK (TP-PKK) kelompok kerja (Pokja) empat, yang bertujuan untuk mewujudkan individu, keluarga, dan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap berbagai bentuk bencana. Melalui gerakan ini diharapkan setiap keluarga memiliki kewaspadaan terhadap risiko bencana dan tanggap serta tangguh dalam menghadapi bencana.
Sosialisasi Gagah Bencana itu diadakan di Aula Kecamatan Dawarblandong pada Selasa (30/7), juga turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mojokerto, Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai Narasumber, dan Camat Gedeg beserta Forkopimca.
Pada sosialisasi tersebut, Bupati Mojokerto menjelaskan, bahwa terdapat beberapa program unggulan yang dibahas terkait pokja 4, yakni meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup. Dari pokja inilah kemudian melahirkan program Gagah Bencana dengan 9 pilot project unggulan yaitu peduli stunting, menuju PHBS, peduli KIA, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat. Salah satu penekanan yang ditajamkan bupati dari 9 pilot project tersebut salah satunya juga waspada kanker serviks dan payudara.
“Waspadai kanker serviks dan kanker payudara. Kalau keputihan tidak sembuh dan cenderung berbau menyengat, segera periksakan. Begitu juga ketika selesai berhubungan lalu keluar darah seperti flek, itu juga patut diwaspadai. Kesehatan organ kewanitaan ini penting. Karena penyebab bayi lahir prematur, juga karena keputihan. Karena keputihan memicu radang, sehingga selaput pelindung janin pecah,” kata bupati.
Terkait ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK), Bupati dengan gelar dokter itu menjelaskan bahwa kondisi tersebut beresiko tinggi melahirkan bayi dengan keadaan prematur, dimana bayi dengan kondisi prematur sangat riskan mengalami stunting. Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang juga menyebabkan kelahiran prematur pada ibu hamil, misalnya saja terjadinya ketuban pecah di masa awal kehamilan. Menurut Bupati Ikfina, ketuban pecah awal bisa disebabkan karena adanya infeksi pada organ intim wanita, oleh karena itu Ikfina juga menghimbau kepada para perempuan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaannya.
“Bayi dengan kondisi prematur sangat beresiko terkena stunting, hal ini bisa disebabkan karena terjadinya ketuban pecah di awal pada ibu hamil, oleh karena itu, kepada para ibu dan calon ibu, tolong dijaga kebersihan dan dirawat organ kewanitaan,” jelasnya. (dskm/gk/mjf)