Ikfina Fahmawati, Bupati Mojokerto kembali mensosialisasikan program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana). Program tersebut merupakan program dari Tim Penggerak PKK (TP-PKK) kelompok kerja (Pokja) empat, yang bertujuan untuk mewujudkan individu, keluarga, dan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap berbagai bentuk bencana. Melalui gerakan ini diharapkan setiap keluarga memiliki kewaspadaan terhadap risiko bencana dan tanggap serta tangguh dalam menghadapi bencana.
Terdapat beberapa program unggulan yang dibahas terkait pokja 4, yakni meliputi kesehatan, perencanaan sehat, dan kelestarian lingkungan hidup. Dari pokja inilah kemudian melahirkan program Gagah Bencana dengan 9 pilot project unggulan yaitu peduli stunting, menuju PHBS, peduli KIA, siaga kebakaran lingkungan, tanggap dan tangguh bencana alam, peduli lingkungan, menuju keluarga sehat berkualitas, menuju keuangan sehat, dan mewujudkan keluarga sehat. Salah satu penekanan yang ditajamkan bupati dari 9 pilot project tersebut adalah terkait kesehatan ibu. Termasuk program perencanaan kehamilan.
“Ketika acara Gema Sahaja, saya banyak bertemu ibu-ibu untuk sharing program KB. Ada yang MKJP, IUD, susuk, pil, dan suntik. Namun yang paling banyak ternyata yang tidak KB. Lalu ada seorang ibu hamil yang murung, ternyata dia hamil namun sebenarnya sudah tidak diinginkan karena berbagai faktor. Kondisi ibunya juga KEK. Kasusnya bisa hamil, ternyata lupa jadwal suntik KB. Tentu kehamilannya tersebut berpotensi jadi problem, hingga risiko bayi lahir prematur dan stunting,” jelas Bupati Ikfina.
Terkait ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis (KEK), Bupati dengan gelar dokter itu menjelaskan bahwa kondisi tersebut beresiko tinggi melahirkan bayi dengan keadaan prematur, dimana bayi dengan kondisi prematur sangat riskan mengalami stunting. Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang juga menyebabkan kelahiran prematur pada ibu hamil, misalnya saja terjadinya ketuban pecah di masa awal kehamilan. Menurut Bupati Ikfina, ketuban pecah awal bisa disebabkan karena adanya infeksi pada organ intim wanita, oleh karena itu Ikfina juga menghimbau kepada para perempuan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaannya.
“Bayi dengan kondisi prematur sangat beresiko terkena stunting, hal ini bisa disebabkan karena terjadinya ketuban pecah di awal pada ibu hamil, oleh karena itu, kepada para ibu dan calon ibu, tolong dijaga kebersihan dan dirawat organ kewanitaan,” jelas Ikfina.
Sosialisasi Gagah Bencana yang diadakan di pendopo Kecamatan Kemlagi pada Senin (15/7) pagi itu, juga turut dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mojokerto, Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai Narasumber, dan Camat Kemlagi beserta Forkopimca Kemlagi. (dskm/gk/mjf)