Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto ingin pagelaran festival kopi di bumi Majapahit rutin digelar setiap tahunnya. Festival kopi tersebut sebagai ajang untuk memamerkan kopi Trawas kepada para pengusaha untuk meningkatkan perekonomian warga.
Hal tersebut disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati saat menghadiri tasyakuran petik kopi, di Pondok Karhutla, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Minggu, (23/6) siang.
“Saya inginnya setiap hari jadi Kabupaten Mojokerto itu dibuatkan festival kopi sebagai ajang untuk pamer kopi Trawas ini kepada para pengusaha kopi maupun pemerhati kopi. Dan kegiatan minum kopinya itu dikemas berbeda dan menarik. Serta dinikmati dengan situasi dan cara yang berbeda. Ini tentu sangat menarik,” ungkapnya.
Bupati Ikfina menyebut bisnis perkebunan kopi di Kabupaten Mojokerto ini merupakan suatu langkah usaha positif untuk menggerakkan perekonomian warga. Terlebih , harga jual kopi Trawas saat ini untuk pasar lokal cenderung lebih mahal dari pada pasar ekspor.
“Jadi ini peluang buat kita untuk berkomitmen mengembangkan potensi kopi ini. Dan tidak harus mengejar ekspor, karena pasar dalam negeri kita masih mahal, sedangkan ekspor harganya murah. Apalagi pasar di dalam masih belum kita penuhi karena permintaan yang tinggi.
Diakhir sambutannya, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto ini mengajak warga Trawas untuk terus menjaga kelestarian alam.
“Dengan adanya pohon ini, saat terkena air hujan kalau langsung semua masuk ke tanah tanpa ada perlambatan, maka akan kesulitan dia meresap jauh ke dalam tanah. Kalau diterima pohon dulu, tetesannya akan lambat sehingga tanah bisa menampung dan baik penyerapan airnya,” tuturnya.
Seusai melaksanakan sambutan, Bupati Ikfina bersama Plt Kepala Disperta, Kepala Disperindag, Camat Trawas berkesempatan memetik kopi langsung dari pohonnya. Kegiatan tasyakuran petik kopi ini juga diramaikan orkes asal trawas, komunitas musang dan reptil yang membuat acara ini semakin meriah. (dskm/gk/mjf)