Malam itu Jumat (31/5), ribuan warga tampak memadati kantor kepala desa Randegan, Dawarblandong. Para warga tersebut tampak antusias untuk menyaksikan rangkaian acara tasyakuran dan sedekah desa Randegan yang dihadiri oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Tidak hanya menghadiri, Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu juga berkesempatan untuk mengingatkan para warga tentang esensi daripada sedekah desa itu sendiri, yaitu bersyukur kepada Tuhan.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mensyukuri nikmat yang Allah SWT berikan, kita bersedekah. Mudah-mudahan ini menjadikan kita orang-orang yang bersyukur dan menjadi solusi khususnya untuk Desa Randegan, akan kebutuhannya terhadap air untuk pertanian,” Ucapnya.
Masalah ketersediaan air pada saat musim kemarau tampaknya masih menjadi masalah yang serius bagi para petani di Desa Randegan maupun di Kecamatan Dawarblandong, pasalnya daerah yang terkenal akan tanaman kayu putihnya itu merupakan daerah yang sulit turun hujan. Oleh sebab itu kedepannya Bupati Ikfina akan berusaha untuk mengatasi perihal kesulitan air tersebut.
“Saya minta doanya karena hal ini (kekurangan air) tidak mudah, kita harus membangun sistem pengairan yang ketika sudah masuk musim kemarau bisa tetap menyediakan air untuk para petani, nanti kita pikirkan, karena ini butuh teknologi,” Jelasnya.
Selain itu, Ikfina juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para warga atas kesadaran membayar pajak, sehingga dapat digunakan untuk membangun Bumi Majapahit ini.
“Terima kasih sudah membayar pajak, semua itu upaya kita untuk membangun Kabupaten Mojokerto, khususnya juga untuk membangun Desa Randegan,” Ungkapnya.
Sebagai penutup, Bupati Ikfina berharap agar tasyakuran dan sedekah Desa Randegan ini bisa membawa berkah, tidak hanya untuk desa tersebut, namun juga menjadi berkah bagi seluruh warga Kabupaten Mojokerto.
“Mudah-mudahan (sedekah desa) tidak hanya membawa keberkahan untuk masyarakat Randegan tapi juga untuk seluruh masyarakat se-Kabupaten Mojokerto,” Tandasnya.
Selepasnya arahan dari Bupati Mojokerto, avara tasyakuran itu dilanjut dengan tausiyah islami yang juga turut dihadiri oleh, Kepala Desa Randega selaku sohibul bait, Camat Dawarblandong beserta Forkopimca dan para tokoh agama juga tokoh masyarakat Desa Randegan. (dskm/gk/mjf)