Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) terus berupaya untuk menaikkan pelaku UMKM agar usahanya naik kelas. Hal tersebut, dibuktikan dengan adanya pelatihan akutansi bisnis bagi para pelaku usaha jasa yang diselenggarakan selama 2 hari, yakni Kamis (09/11/23) dan Senin (13/11/23) di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat penutupan pelatihan berharap bahwa ilmu yang di dapatkan selama pelatihan dapat bermanfaat dan berkembang pesat. Karena dengan memahami akutansi sejak dini pelaku usaha paham betul terkait akutansi bisnis dalam penerapan pada usahanya agar dapat berkembang.
“Jika selama 2 hari ini panjengan paham terkait materi yang diberikan, saya yakin pasti bermanfaat bagi usaha panjenengan,” tutur wali kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Dalam kesempatan ini, Ning Ita juga berharap bahwa pelaku usaha kedepannya diinisiasi oleh anak-anak muda Kota Mojokerto, khususnya dengan telah dibentuknya creative hub yaitu Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di Rejoto dan Sentra IKM di Kedungsari.
“Kapabilitas anak-anak muda perlu diupgrade dan mentalnya perlu dikuatkan lagi supaya memiliki daya saing kompetitif di masyarakat dan memiliki keunggulan secara personal,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya menyampaikan bahwa pelatihan kali ini khusus pelaku usaha di bidang jasa. Diantaranya seperti jasa desainer menjahit, penyediaan makanan, bahkan jasa memberikan les dan laundry.
“Sesuai dengan PDRB Kota Mojokerto selama ini yang terbesar adalah dari perdagangan dan jasa, sehingga pelaku jasa ini perlu kita sentuh yang mungkin selama ini pendampingan pada pelaku jasa kita anggap masih kurang, insyaallah dengan izin ibu walikota kita sudah lakukan perencanaan dan tahun depan akan kita tingkatkan lagi pelatihan dan pendampingan kepada pelaku jasa yang ada di Kota Mojokerto,” terang Ani.
Ani menambahkan para peserta mendapatkan materi tentang menghitung harga pokok produksi atau harga pokok jasa, bagaimana membuat laporan rugi laba, termasuk melakukan analisis biaya produksi sederhana dan diberi wawasan memisahkan dompet usaha dan rumah tangga. Peserta juga mendapat pelatihan digital marketing sederhana seperti pembuatan WA Bisnis, Instagram bisnis serta bagaimana mengurus NIB.
Sebagai informasi hingga saat ini telah terdata sebanyak hampir tiga puluh ribu pelaku UMKM dan IKM yang mencapai 1000an jumlahnya. (inf/mjf/ram)