Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) mengadakan Sosialisasi Pembinaan Membentuk Koperasi Modern, Senin (7/8/2023).Wali kota Ika Puspitasari membuka langsung sosialisasi yang diikuti sejumlah perwakilan dari 16 pondok pesantren se-Kota Mojokerto di aula kantor Diskopukmperindag ini.
“Alhamdulilah kita diberi kesempatan ada pertemuan lanjutan untuk bisa bersama-sama menyamakan presepsi bagaimana langkah-langkah yang kita lakukan setelah kita dapat sharing ilmu pengalaman saat berkunjung ke Kopontren Sunan Drajat Lamongan (24/7) lalu,” tuturnya.
Kemandirian Ponpes Sunan Drajat di bidang ekonomi dan bisnis menjadi daya tarik yang dinilai cocok untuk menjadi studi tiru bagi Pondok Pesantren di Kota Mojokerto. Maka dari itu Walikota berharap adanya kesamaan presepsi untuk mengembangkan ponpes di berbagai sektor seperti ekonomi, bisnis, dan usaha.
“Bukan berarti niat kita mendirikan pesantren itu sebagai sebuah lembaga di sektor pendidikan terus kita tutup pikiran/mindset kita bahwa tidak boleh bergerak di sektor ekonomi. Jangan membatasi diri kita seperti itu, kita tidak tahu keberkahan Allah itu diturunkan lewat sektor yang mana,” jelas sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Pengembangan sektor ekonomi diperlukan dalam setiap pondok pesantren. Mengingat itu juga sebagai salah satu penentu keberhasilan proses pendidikan ponpes. Pihaknya memisalkan Ponpes Sunan Drajat, dimana Kopontrennnya menjadi sumber ekonomi yang besar untuk pendanaan kegiatan para santri. Termasuk pembiayaan bulanan, yang tergolong terjangkau dengan beragam fasilitas yang didapat santri.
“Kita perlu bercita-cita kesana, tapi untuk mengawali, khususnya bagi pesantren yang belum ada sama sekali atau yang sudah ada ini paling tidak dikembangkan. Jadi setidaknya ada dulu, sektor ekonomi sektor usaha sektor bisnis di pesantren,” pungkas Ning Ita. (gm/gk/mjf)