Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto terus berupaya mengembangkan portal Satu Data Informasi Kota Mojokerto (SATIKOMO). Kali ini dengan menjalin kolaborasi dalam program pengabdian masyarakat dari Departemen Statistika Bisnis Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Kepala Bidang Persandian dan Data Statistik Siti Noor’ Ainy menyampaikan bahwa kolaborasi dengan ITS yang akan dijalankan adalah pembangunan dashboard untuk portal SATIKOMO. “Dengan pembangunan dashboard ini kami sampaikan terima kasih. Hal ini merupakan support yang sangat luar biasa bagi kami,” kata Ainy saat menerima kunjungan tim dari ITS yang dipimpin oleh Lucia Aridinanti di Ruang Command Center, Balai Kota Mojokerto, Jalan Gajah Mada 145 pada Kamis (13/7).
Ainy menyampaikan pembangunan dashboard yang baru nanti bisa memberikan data yang lebih update. “Semoga dengan pembangunan dashboard ini bisa bermanfaat untuk Kota Mojokerto dan tentunya sangat membantu kami untuk memajukan SATIKOMO,” terang Ainy.
Dalam kesempatan ini anggota tim pengabdian masyarakat Departemen Statistika Bisnis Fakultas Vokasi (ITS) Surabaya Muhammad Alifian N menyampaikan bahwa bentuk dashboard SATIKOMO yang masih statis menjadi dasar pemilihan SATIKOMO untuk pelaksanaan program pengabdian masyarakat.
“Kami melihat dari satikomo banyak sekali data yang tersedia khususnya data OPD. Kami melihat visualisasi yang ditampilkan di SATIKOMO masih statis. Sudah ada visualisasi yang bisa dilihat oleh khalayak akan tetapi di satikomo masih terpisah-pisah atau masih belum interaktif,” terang Alif.
Program pengabdian kepada masyarakat “Rancang Bangun Dashboard Visualisasi Informasi Interaktif dari Data Kota Mojokerto” melibatkan para pengajar dan mahasiswa dari Departemen Statistika Bisnis Fakultas Vokasi, ITS Surabaya. Dimana dalam SATIKOMO sudah terdapat ribuan dataset dari 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 18 kelurahan serta instansi vertikal se-Kota Mojokerto.
SATIKOMO juga menjadi pionir satu data di Jawa Timur yang telah memiliki satu data terintegrasi dengan satu data Indonesia. Sebagaimana diamanatkan dalam Perpres nomor 39 tahun 2019 tentang satu data Indonesia. (inf/mjf/may)