Mewakili Walikota, Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengajak segenap jamaah sholat Idul Adha 1444 H di Masjid Agung Al Fattah untuk menghargai dan menghormati perbedaan pelaksanaan hari raya kurban tahun ini, Kamis (29/6).
Sebagaimana diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 10 Dzulhijjah pada Rabu, 28 Juni, sementara Kementerian Agama pada Kamis, 29 Juni. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan metode perhitungan yaitu hisab dan rukyat.
“Kedua metode yang digunakan sama-sama memiliki hukum yang kuat dan benar. Untuk itu, kami di jajaran Pemkot Mojokerto, berharap agar kita semua dapat mengambil hikmahnya dan merayakan Idul adha dengan khidmat dan tenang,” ujar Gaguk.
Lebih lanjut, pihaknya berpesan agar masyarakat tidak mudah terpancing terhadap isu-isu yang kerap menyertai adanya perbedaan ini, yang kemudian memecah belah persaudaraan di Kota Mojokerto. Sehingga mengganggu ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, Gaguk juga mengajak para jamaah untuk berkenan mengirimkan doa kepada para jamaah haji, khususnya asal Kota Mojokerto. Total ada 161 jamaah haji asal Kota Mojokerto yang kini tengah menunaikan Rukun Islam ke-5 ini.
“Mari kita doakan, semoga jamaah haji Kota Mojokerto mendapat perlindungan Allah SWT dan dapat kembali ke tanah air, ke Kota Mojokerto tercinta dengan selamat dan menjadi haji yang mabrur,” ungkap Gaguk.
Pihaknya juga menginformasikan, jika pasca dilakukan jamaah sholat Idhul Adha ini, Pemkot Mojokerto, dipimpin oleh wali kota, akan menggelar upacara penyerahan hewan kurban di UPT Rumah Potong Hewan Kota Mojokerto. Nantinya daging kurban tersebut akan dibagikan kepada mereka yang berhak, termasuk pegawai non ASN di lingkungan Pemkot Mojokerto. (dskm/gk/mjf)