Keharamonisan antar umat beragama di Kota Mojokerto semakin terasa. Setelah peringatan HUT ke-1063 YM Makco Tian Shang Sheng Mu dan HUT ke-200 Kelenteng Hok Sian Kiong yang dirayakan oleh umat Konghucu pada Selasa (23/5/2023) umat kristiani di Kota Mojokerto menggelar doa bersama dalam Kebaktian Pembaharuan Iman Nasional (KPIN) dan doa bersama di Lapangan Raden Wijaya, Jalan Surodinawan Kota Mojokerto.
Dalam kebaktian yang diikuti oleh ribuaan umat kristiani dari Mojokerto Raya dan sekitarnya tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan rasa terima kasihnya atas penyelenggaran KPIN yang diinisiasi oleh Stephen Tong Evangelistic Ministries International (STEMI).
“Malam hari ini Kota Mojokerto bisa menjadi tuan rumah dalam satu perhelatan Kebaktian Pembaharuan Iman Nasional. Saya melihat disini adalah para umat kristiani yang berkumpul untuk berdoa, maka saya bersyukur kota kami tercinta ini menjadi tempat yang dipilih bagi umat manusia untuk memanjatkan doa-doa terbaiknya kepada Tuhan Yang maha Kuasa. Semoga doa seluruh bapak ibu yang dipanjatkan tadi dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata wali kota.
Selain sebagai bentuk nyata keharmonisan antar umat beragama, Ning Ita sapaan akrab wali kota Mojokerto menyampaikan bahwa berbagai kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Kota Mojokerto membawa manfaat bagi semua warga, tidak hanya bagi salah satu umat beragama saja.
“Melalui kegiatan-kegiatan besar dengan suasana yang penuh kedamaian, berbagai umat beragama berkumpul untuk bersama-sama menyatukan langkah tentu ada keberkahan di dalamnya, salah satunya adalah ekonomi Kota Mojokerto tumbuh dan bergerak itu termasuk salah satu wujud bahwa diantara kita tanpa membedakan apa latar belakang, suku, rasa atau agama kita. Kita saling memberi memberikan kemanfaatan antar satu dengan lainnya. Kita bisa hidup rukun, harmonis, dan menguatkan sinergi kita untuk terus mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan yang bisa bermanfaat untuk kemajuan negara kita,” tutur Ning Ita.
Pada kesempatan ini Ning Ita juga memyanpaikan bahwa sebagai wujud Kota Mojokerto sebagai kota yang harmonis Pemerintah Kota Mojokerto telah menyediakan lahan seluas satu hektar lahan di Taman Bahari Mojopahit untuk dibangun tempat peribadatan bagi 6 agama. “Semoga setelah 6 tempat ibadah agama yang berbeda-beda ini bisa diwujudkan pembangunannya melalui lahan yang sudah kami sediakan semakin memperkuat tali persaudaran, tali kerukunan diantara seluruh pemeluk agama di Kota Mojokerto dan kota ini bisa menjadi representasi kota harmonis dan menjadi contoh bagi kota-kota lain untuk belajar kerukunan di kota tercinta ini,” pungkasnya.
Dengan digelarnya KPIN ini warga Kota Mojokerto merasakan betapa Ning Ita memberikan dukungan penuh terhadap kebebasan beragam. Salah satunya disampaikan oleh Pendeta Victor Rahardjo. “kami melihat Pemkot Mojokerto, dari bu wali beserta jajarannya, itu sangat membantu sekali. Dan kami merasakan sangat diperhatikan. Apalagi diberikan lapangan, kami kan jarang untuk bisa bikin acara besar di lapangan begini. Tapi pada kesempatan ini, kita boleh diadakan. Ini sesuatu yang luar biasa,” terang Pendeta Victor.
Senada dengan Pendeta Victor, Fatmi yang merupakan jemaat dari GPDi El Shaddai Mojokerto mengungkapan agar kebaktian secara bersama-sama seperti KPIN ini lebih sering digelar. “Kami bersyukur bu wali sangat mensupport, telah memberikan kesempatan untuk orang-orang Nasrani untuk berkumpul bersama seperti ini, tetap bersama-sama untuk beribadah itu merupakan satu kebanggaan sebagai masyarakat Kota Mojokerto. Keinginan kami kegiatan seperti ini selalu ada seperti setiap natal dan paskah,” kata Fatmi.
Turut mendampingi Ning Ita dalam KPIN tadi malam antara lain Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Satpol PP, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Mojokerto. (dskm/gk/mjf)