Menjadi orang tua pada zaman sekarang dalam mendampingi para remaja tidak bisa disamakan ketika saat para orang tua masih remaja, karena pada saat ini, adanya perkembangan teknologi dan informasi yang cukup pesat dapat memberikan dampak yang sangat besar kepada para remaja, maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan bagi orang tua untuk mendampingi para remaja saat ini.
Hal tersebut, disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, ketika membuka kegiatan evaluasi dan pembinaan kelompok Bina Keluarga Remaja di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), pada Selasa (23/5) pagi.
Selain itu, kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto akan dilaksanakan selama dua hari (23-24/5) untuk membina dan mengevaluasi kader BKR dari 18 Kecamatan se-kabupaten Mojokerto.
Pada pelaksanaan pembinaan dan evaluasi kader BKR saat ini, diikuti 180 peserta dari 9 Kecamatan berada di wilayah selatan sungai brantas tersebut, juga turut mengundang narasumber dari BKKBN Provinsi Jawa Timur Haydar Iskandar.
“Anak remaja kita saat ini hidupnya bukan hidup pada zaman saat kita masih remaja, dan tidak boleh disamakan. Ini lebih besar dibandingkan ketika kita menjadi orang tua balita,” ucap Ikfina.
Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa saat ini para orang tua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap para anak remaja, karena saat ini banyak sekali kasus penculikan anak akibat berkenalan dengan orang lain di media sosial.
Hal tersebut perlu dilakukan, karena Ia menilai, ketika para remaja mau ikut dengan orang lain yang tidak dikenal, maka perhatian orang tua terhadap anak masih kurang.
“Anak ini masih butuh orang yang bisa memberikan perlindungan dan kenyamanan. Kalau dia dengan gampangnya menyerahkan diri atas kenyamanan yang diberikan oleh orang lain, maka berarti orang tuanya belum bisa menjamin serta memberikan kenyamanan dan perlindungan kepada anak kita semuanya,” ungkapnya.
Selain itu, agar program BKR di Bumi Majapahit bisa berjalan lancar, orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga meminta kepada DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto untuk melakukan pemetaan remaja dan kader BKR di setiap dusun.
“Kalau kemudian ada dusun yang remajanya banyak, terus kemudian tidak ada kader BKR nya ini yang bahaya,” bebernya.
Sementara itu, Plt. Kepala DP2KBP2 Ludfi Ariyono berharap dengan dilaksanakan evaluasi dan pembinaan terhadap kader BKR, dapat meningkatkan pengetahuan para kader BKR, dan meningkatkan partisipasi keluarga yang memiliki anak remaja.
“Serta meningkatkan keaktifan kelompok bina keluarga remaja dan sebagai tempat evaluasi pelaksanaan kelompok bina keluarga remaja,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)