Ika Puspitasari Wali Kota Mojokerto mengajak para generasi muda Kota Mojokerto untuk menjaga keharmonisan antar umat beragama. Salah satunya tercermin melalui agenda Silaturahmi dan Do’a Bersama di Pendopo Sabha Kridhatama Rumah Rakyat, Minggu (10/4) malam.
Menurutnya, meskipun saat ini yang sedang melaksanan ibadah adalah umat Muslim, namun dalam forum tersebut yang diundang adalah unsur pemuda dari berbagai latar belakang agama berbeda.
“Kalian disatukan di forum kali ini untuk saling bersilaturahmi, dan kami ingin kalian melihat betapa indahnya harmonisasi antar pemeluk bergama tanpa membedakan agamanya apa,” ujar wali kota.
Lebih lanjut, pihaknya juga menerangkan, jika upaya menjaga harmoni dan kerukunan ini sudah menjadi bagian dari budaya Kota Mojokerto. Ika mencontohkan, pada agenda Tabuh Beduk Dadakan (8/4) di Masjid Roudhotul Jannah, Surodinawan.
“Saya berdiri di antara 6 pemuka agama di Kota Mojokerto. Berdiri di satu panggung. Itu suasana yang sangat membahagiakn dan membanggakan sebagai wali kota,” ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Hal tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap umat Islam yang sedang beribadah. Suasana seperti itulah yang harus diciptakan di Kota Mojokerto.
Ning Ita menekankan bahwa penghargaan Harmony Award yang diterima Pemkot Mojokerto dari Kementerian Agama RI dua tahun yang lalu itu tidak dijadikan sebgai simbol penghargaan saja.
“Tapi ayo kehidupan yang harmonis ini kita jaga bersama-sama. Khususnya di pundak kalian para pemuda. Ini harus terus ikut menyuarakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, perbedaan yang ada bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan. Namun melalui perbedaan itu sejatinya dapat terbentuk satu keluarga yang sangat indah dan harmonis.
“Mari suarakan kebersamaan, saling menghormati, dan kekompakan melalui harmonisasi kehidupan umat bergama di Kota Mojokerto,” pungkasnya. (dskm/gk/mjf)