Google memastikan tidak lagi menjual Google Glass edisi Enterprise yang disebut gagal di pasaran.
“Terima kasih untuk satu dekade inovasi dan kerjasamanya. Per 15 Maret 2023, kami tidak lagi menjual Glass Enterprise Edition. Kami akan terus mendukung Glass Enterprise Edition sampai 15 September 2023,” tulis Google.
Google pertama kali memperkenalkan produk ini pada 2013 yang awalnya ditargetkan untuk orang-orang biasa. Idenya adalah memberikan orang-orang akses ke komputer di hadapan wajah mereka daripada harus mengeluarkan ponsel.
Akan tetapi, dikutip dari www.cnnindonesia.com, kacamata pintar edisi biasa itu tidak lagi berlanjut pada 2015. Hal itu terjadi setelah versi beta kacamata tersebut gagal total menarik perhatian pembeli karena harganya yang tinggi, desain yang tak menarik, dan kekhawatiran soal privasi.
Google pun mengalihkan fokus dari edisi konsumen ke edisi perusahaan (enterprise). Versi enterprise pertama kacamata Google diumumkan pada 2017 dan diperuntukkan untuk penggunaan industri seperti manufaktur dan logistik.
Kacamata Google Enterprise edisi 2 pun dirilis pada 2019, sebagai usaha terakhir Google menyelamatkan nasib produk tersebut. Namun, produk yang dilepas dengan harga US$999 sekitar Rp15,3 juta juga gagal di pasaran.
Kendati mengakhiri riwayat Google Glass, TechCrunch melaporkan Google tetap memiliki mimpi untuk memiliki kacamata Augmented Reality (AR). Pasalnya, beberapa perusahaan lain juga sedang menggarap produk yang mirip.
Perusahaan induk Snapchat, misalnya, menjual Spectacles, kacamata pintar yang juga kepayahan untuk meraih atensi publik. Apple juga dilaporkan sedang menggarap kacamata AR.
Hal yang sama sedang dilakukan Google. “AR membuka cara baru untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar kita,” tulis Google dalam unggahan blog di musim panas lalu.
“Kacamata itu bisa membantu kita dengan cepat dan mudah mengakses informasi yang kita butuhkan, semisal mengerti bahasa lain atau mengetahui rute terbaik dari titik A ke B,” tulisnya.
Google bahkan telah mengadakan pengujian skala kecil terhadap prototipe kacamata AR yang dipakai oleh par antusiasme Google dan penguji terpercaya.
“Prototipe itu akan termasuk tampilan dalam lensa (in-lens displays), mikrofon, dan kamera. Tetapi prototipe ini punya batasan ketat soal apa yang bisa mereka lakukan. Misalnya, prototipe kami tidak mendukung fotografi dan videografi,” tulis Google. (cnn/gk/mjf/may)