Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Toni Harmanto menegaskan bahwa kabar penculikan anak yang akhir-akhir ini ramai di wilayah setempat adalah hoaks.
“Penculikan anak di beberapa tempat di Jawa Timur itu adalah berita hoaks,” kata Kapolda di Mapolda setempat, Surabaya, Selasa (31/1).
Irjen Toni pun meminta tim Siber Polda Jatim yang berada dalam naungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus untuk berperan aktif menangkis berita hoaks yang beredar. “Kami juga melakukan takedown berita hoaks,” ucapnya.
Menurut Toni, berita hoaks itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Terlebih, kabar itu menyangkut dengan keselamatan anak. “Ini akan menimbulkan satu kesesatan pemberitaan, memberikan kecemasan para orang tua. Kami akan proses pemberitaan hoaks itu,” ujarnya.
Kendati kabar yang beredar itu dipastikan hoaks, Toni tetap menginstruksikan jajaran Korps Bhayangkara di Jatim agar tetap waspada. Karena tidak menutup kemungkinan, aksi penculikan anak itu terjadi di wilayah hukum Polda Jatim. “Jadi ini sebagai langkah-langkah pencegahan,” tutur dia.
Sebelumnya beredar, sejumlah wilayah di Jawa Timur dihebohkan dengan kabar penculikan anak. Isu itu mencuat setelah adanya rekaman suara seorang perempuan yang mengumumkan ada anak sekolah dasar (SD) yang hendak diculik.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Dirmanto menegaskan bahwa rekaman suara penculikan yang tersebar tersebut dipastikan hoaks alias tidak benar. Polda Jatim saat ini melakukan penyelidikan terkait siapa dalang di balik penyebar isu penculikan tersebut. “Sekarang masih didalami, selidiki. Kalau ada akan kami tindak tegas,” ujarnya.(gk/maja)