Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati meminta para orang tua yang memiliki anak usia remaja aktif mengikuti program BKR. Menurutnya, semakin banyak para orang tua mengikuti program pengasuhan anak remaja ini, maka anak-anak remaja Kabupaten Mojokerto bisa terjaga dengan baik dan tidak terhasut pengaruh-pengaruh negatif yang bisa merugikan masa depannya.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri agenda Revitalisasi BKR Kabupaten Mojokerto tahun 2022 yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto. Kegiatan digelar di Balai Desa Awang-awang, Kecamatan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Rabu (7/12) siang.
“Mari jadikan kita ini menjadi satu-satu orang yang selalu diinginkan, dirindukan oleh anak, dan selalu menjadi yang dibutuhkan oleh anak. Bagaimana kita bisa membina hubungan seperti itu kepada anak? Ya, kita perlu terus belajar,” jelas Ikfina.
Ikfina juga meminta para orang tua memantau betul seberapa jauh perkembangan anak remajanya melalui komunikasi terbuka. Ia mengimbau kepada para orang tua dan keluarga dewasa agar melakukan pendekatan dan pola hubungan yang terbuka kepada remaja.
“Karena pola komunikasi akan menjadi sarana efektif bagi orang tua dengan remaja untuk saling bertukar pikiran. Jadi sebagai orang tua jangan punya asumsi bahwa remaja sudah bisa mengurus dirinya sendiri dan tak memerlukan perhatian,” ucapnya.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu juga membeberkan, untuk itu, melalui program BKR ini, orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu menargetkan para orang tua yang memiliki anak remaja agar lebih bisa mengerti terkait pola pengasuhan terhadap remaja yang baik.
“BKR itu kegiatan untuk orang tuanya, yang memiliki anak remaja dengan range usia 10 hingga 24 tahun. Dalam BKR, akan diajarkan bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anak remajanya,” pungkasnya. (gk/may)