Aksi gangster di Kota Surabaya dalam beberapa hari ke terakhir makin marak.
Kabar itu membuat gempar banyak kalangan dan membuat keresahan di kalangan masyarakat Kota Pahlawan. Melalui sejumlah video singkat yang beredar di media sosial, aksi gangster memamerkan senjata tajam sempat viral.
Dalam video tersebut mereka terlihat mengacungkan senjata tajam sampil mengumpat dengan kata-kata kasar bernada ancaman. Belum jelas saat itu, apakah video tersebut baru diunggah atau sudah lama? Melihat video-video itu masyarakat dibuat takut untuk keluar malam.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi geram. Dia kemudian mengelar apel persiapan operasi skala besar bersama TNI/Polri serta lintas organisasi masyarakat (ormas), di halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (3/12) malam. Razia gabungan kali ini melibatkan 2.000 personel yang disebar ke seluruh penjuru Kota Pahlawan.
Dalam apel tersebut, Cak Eri, panggilan lekat Eri Cahyadi, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama ikut mengatasi aksi tawuran gangster.
Cak Eri tidak ingin, harga diri warga Surabaya diinjak-injak oleh orang tidak bertanggung jawab dengan aksi tawuran. Dia pun tak rela jika kota itu menjadi tidak nyaman bagi warganya. Oleh karena itu, Cak Eri menyerukan “genderang perang” terhadap aksi tawuran.
Menyikapi maraknya kasus meresahkan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti pun angkat bicara. Menurut dia, pada prinsipnya, pemkot bersama TNI/Polri terus berupaya untuk menjadikan Surabaya ini kota yang tertib dan aman.
Selain itu, peran RT dan RW harus dimaksimalkan dalam upaya pembinaan sejak dini di kampung-kampung. Begitu juga lebih mendekat ke anak muda dengan tidak memandang dari mana anak muda itu berasal dan juga pendidikannya.
Polrestabes Surabaya menyebut video geng motor dan kelompok bersenjata tajam yang sempat viral di media sosial akhir-akhir ini merupakan kejadian lama atau lawas.(gk/maja)