Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pendidikan memberikan atensi dan prioritas dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan masyarakat, terbukti dalam tahun 2022 ini Dinas Pendidikan telah menyediakan anggaran puluhan miliyar.
Besarnya anggaran rehab tersebut merupakan bentuk keseriusan pemerintah kabupaten Mojokerto untuk mengakomodasi keluhan masyarakat terhadap kenyamanan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Anggaran sebesar itu digunakan untuk pekerjaan rehabilitasi sekolah berupa perbaikan ruang kelas dan pembangunan ruang kelas baru mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak, SD dan SMP. Proses persiapan pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi sekolah berupa perencanaan pekerjaan telah diselesaikan beberapa waktu lalu, dan saat ini sudah ada yang dikerjakan, serta juga ada yang masih tahap lelang.
Menurut Adi Mahendarto, ST., Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, dalam menentukan penyedia untuk melaksanakan pekerjaan rehabilitasi sekolah ditempuh dengan cara tender, swakelola dan penunjukan langsung.
“Penentuan penyedia atau rekanan, kami laksanakan dengan cara lelang untuk anggaran kegiatan di atas 200 juta, untuk anggaran pekerjaan dibawah 200 juta kami adakan penunjukan langsung. Sedangkan anggaran yang bersumber dari DAK dengan cara swakelola. Jadi semua kami laksanakan sesuai aturan yang berlaku,”tegas Adi, Senin (15/8/2022)
Lebih lanjut Adi Mahendarto menjelaskan, untuk pelaksanaan pekerjaan rehabiltasi sekolah ini melalui 3 tahapan, yaitu :
Tayang tahap 1, terdiri dari 8 paket lelang ini sudah tayang di LPSE Kabupaten Mojokerto meliputi: 2 paket TK Negeri Pembina yaitu Dawarblandong dan Mojosari, 2 paket rehab kelas SDN yaitu di kecamatan Pacet dan Kemlagi, 4 paket pembangunan kelas baru SMPN yakni di Kemlagi, Mojoanyar, Dlanggu dan Kutorejo.
Adapun anggaran tayang tahap 1 ini kurang lebih sekitar Rp. 4,8 M dengan perincian rehab TKN @Rp. 900 jutaan, rehab SDN @Rp.800 jutaan, rehab SMPN Mojoanyar, Dlanggu, Kutorejo @ Rp. 300 jutaan, sedang SMPN Kemlagi @ Rp. 1,1 M. Sumber dana tayang tahap 1 ini dari DID dan APBD Kabupaten Mojokerto.
Tayang 2, merupakan kegiatan pembangunan sekolah yang bersumber dari DAK tahun 2022, kegiatan ini sudah berjalan dengan metode swakelola tipe 4 yakni paket pekerjaan ini dikerjakan oleh kelompok masyarakat (pokmas), lokasinya tersebar di beberapa wilayah kabupaten Mojokerto, yang terdiri Jenjang PAUD ada 4 lembaga, SKB ada 1 lembaga, SD ada 22 lembaga, dan SMP ada 12 lembaga. Kegiatan swakelola tersebut disediakan anggaran sekitar 30 M.
Tayang 3, dengan cara penunjukan langsung terdiri dari 24 paket pekerjaan, total anggaran senilai 2,5 M, sudah mulai berjalan. Dari 24 paket pekerjaan tersebut terbagi di beberapa wilayah kabupaten Mojokerto, mulai dari nilai pekerjaan yang terkecil, yakni rehab toilet senikali Rp. 40 jutaan ada 9 paket dan yang terbesar adalah 1 paket TMMD di SDN Bendunganjati senilai Rp. 180 jutaan.
“Semua kami buka ke publik, lembaga sasaran pekerjaan dan besarannya anggaran yang disediakan untuk masing-masing rehab, masyarakat dapat mengawasi, bila ada penyimpangan bisa laporkan ke kami,” pungkas Adi kepada Jurnalis BNRI NEWS.