Guna meningkatkan program pembinaan dan sosialisasi kepada para atlet olahraga secara sistematik, terpadu dan berkelanjutan serta membudayakan olahraga sebagai gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kabupaten Mojokerto.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kabupaten Mojokerto menggelar pembinaan dan pelatihan olahraga rekreasi atau tradisional, di Aula Dinas Pendidikan, Senin (15/8) pagi.
Agenda yang bertajuk ‘melalui sosialisasi olahraga rekreasi atau tradisional untuk masyarakat yang sehat’, yang digelar selama tiga hari ini. Diikuti sebanyak 75 guru olahraga tingkat SMP se-kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutan dan arahannya, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menjelaskan, pada saat ini terdapat banyaknya pelecehan seksual pada anak usia dini, menjadi suatu tantangan yang sangat luar biasa, bahwa orang tua dihadapkan pada perkembangan akil dan baligh anak yang tidak berjalan secara selaras.
“Jadi akilnya itu telat dan balighnya itu cepat,” ujarnya.
Terkait tidak selarasnya perkembangan akil dan baligh, Ikfina menilai, ini menjadi suatu tantangan para pendidik untuk bagaimana memberikan wawasan kepada generasi muda untuk menjaga diri dan kesehatannya.
“Bagaimana dia supaya aman dari pelecehan seksual,” jelasnya.
Selain permasalahan perkembangan akil dan baligh pada anak, Ikfina juga mengatakan, pada saat ini, juga terdapat suatu permasalahan terkait ketangguhan anak yang menjadi tanggung jawab para pendidik. Ia mencontohkan bahwa di Pemerintah Gresik sudah bekerjasama dengan perusahaan untuk menerima lulusan SMK yang ada di Gresik sebagai tenaga kerja. Kendati demikian, dari 20 lulusan SMK yang diterima diperusahaan hanya lima anak saja yang bisa bertahan.
“Untuk masalah itu sepertinya ini menjadi tugas utama kalian, karena melalui pendidikan keolahragaan ini, disitulah anak-anak ini kita latih dan kita didik untuk menjadi pribadi yang tangguh, Nah makanya olahraga tradisional atau olahraga rekreasi ini adalah olahraga yang mempunyai peran sangat luar biasa dalam pembentukan karakter anak,” jelasnya.
Di Sisi yang lain, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga menilai, bahwa memainkan olahraga tradisional ini merupakan wujud dari melestarikan budaya dari para leluhur.
“Yang kedua ini, sangat syarat makna dari pendidikan berkarakter,” bebernya.
Diakhir sambutannya, Ikfina juga meminta, agar para pendidik bisa bertanggung jawab untuk mencetak generasi muda yang tangguh dan siap untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
“Maka ini perlu ditindaklanjuti, termasuk juga bagaimana nanti fokus untuk menghasilkan calon atlet dari olahraga tradisional yang tentunya nanti akan dipertandingkan pada jenjang yang lebih tinggi,” pungkasnya.