Peredaran narkoba di wilayah Kota Mojokerto hingga kini masih memprihatinkan. Terlebih dari 999 orang napi kasus narkoba, sebanyak 164 orang atau 16 persen diantaranya merupakan warga Kota Mojokerto.
Hal itu dikatakan oleh AKBP Suharsi, Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto saat Launching Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) tahun 2022 di Pendopo Rumah Rakyat.
Dalam sambutannya dia menyebut, berdasarkan data tahun 2022 hingga kurun waktu pertengahan tahun, jumlah kasus narkotika yang telah ditangani oleh Polres Mojokerto Kota/Kabupaten terdapat 79 kasus dengan penetapan tersangka sebanyak 127 tersangka.
“Dengan rincian Polresta Mojokerto menangani sebanyak 44 laporan dengan penetapan 57 orang tersangka. Sementara Polres Mojokerto telah menangani 35 laporan dengan 70 tersangka,”ungkapnya, Kamis (30/06/2022).
Sementara dari jumlah penghuni lapas Mojokerto dari total 999 orang penghuni, ada sebanyak 164 orang atau 16 persen diantaranya merupakan warga Kota Mojokerto.
“Bahkan terdapat satu orang warga kota yang ditahan di Lapas Narkotika Klas IIA Nusakambangan,” jelasnya.
Sementara itu, jumlah pecandu narkotika yang ditangani BNN Kota Mojokerto dari tahun 2016 yaitu sebanyak 257 orang. Selama tiga tahun terakhir sejak tahun 2019 hingga 2021 jumlah pecandu yang direhabilitasi mengalami peningkatan.
“Tahun 2021 sejumlah 50 orang dan sampai dengan pertengahan tahun 2022 sudah sejumlah 42 orang. Belum lagi warga Kota Mojokerto yang menjalani rehabilitasi di luar kota karena malu dengan lingkungan sekitar,” jelasnya.
Untuk itu, upaya dalam menanggulangi peredaran narkoba di Mojokerto terlebih di Kota Mojokerto pihaknya mengajak elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam P4GN melalui Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) dan Kelurahan Bersinar.
Di momen HANI tahun 2022 ini, lanjut Suharsi, pihaknya kembali melaunching tiga Kelurahan Bersinar lagi yakni Kelurahan Gunung Gedangan, Purwotengah dan Surodinawan.
Sebelumnya, BNN Kota Mojokerto telah membentuk Kampung Bersinar yang ada di Kelurahan Prajurit Kulon. Di sana, Tim IBM Kota Mojokerto sudah mampu menjangkau pecandu di lingkungannya secara mandiri dan melaksanakan layanan rehabilitasi sederhana.
“Mereka telah menangani 7 orang pecandu dari lingkungannya. Dan pada puncak peringatan HANI tahun 2022 kemarin, mereka mendapatkan penghargaan dari BNNP Provinsi Jawa Timur,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengaku prihatin dengan tingginya angka peredaran narkoba di Kota Mojokerto. Untuk itu, ia menyambut baik upaya BNN Kota Mojokerto untuk melaunching kembali tiga Kelurahan Bersinar bersamaan dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2022 ini.
Dia berujar dan berharap BNN bisa membuat Kelurahan Bersinar di setiap kelurahan yang ada di Kota Mojokerto.
“Kalau bisa bukan hanya ini saya, dari total 18 kelurahan yang ada di Kota Mojokerto kalau bisa di buat Kampung bersinar,” terangnya.
Sebab dengan adanya kampung bersinar, beda menumbuhkan kesadaran dan partisipasi yang baik serta dilaksanakan program P4GN secara masif oleh semua masyarakat.
“Harapkan angka prevelensi penyalahgunaan narkoba dan angka ungkap kasus peredaran gelap narkoba di Kota Mojokerto bisa menurun sehingga benar-benar terwujud Kota Mojokerto Bersih Narkoba (Bersinar),” pungkasnya. (gk/mjf)