Proyek Pembangunan Galeri Soekarno di Kota Mojokerto Mulai Direalisasi

Desain proyek Galeri Soekarno di SDN Purwotengah yang segera direalisasikan sebagai salah satu proyek strategis Kota Mojokerto.

Proyek yang dikerjakan di SDN Purwotengah, Kecamatan Kranggan ini akan ditarget rampung November mendatang.

Ruby Hartoyo Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto menyebutkan, paket pekerjaan proyek pembangunan Galeri Soekarno telah diajukan melalui katalog elektronik (e-katalog). Rencananya, pengujung Mei ini sudah mulai berkontrak.

’’Untuk Galeri Soekarno sudah jalan, insyaallah masih on the track,’’ terangnya.

Semenatara itu untuk eksekusi pekerjaan akan mulai digulirkan Juli nanti. Sesuai perencanaan, pekerjaan akan dilakukan dengan memugar gedung sekolah yang berstatus cagar budaya tersebut.

Tepatnya menyasar lima ruang kelas dan aula yang menjadi tempat mengenyam pendidikan Presiden pertama RI Soekarno pada tahun 1909-1912.

’’Setelah ini akan langsung dikerjakan sesuai timeline kita sampai dengan selesai nanti,’’ ulas Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setdakot Mojokerto ini.

Selain dari APBD, proyek pembangunan Galeri Soekarno juga disokong dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek).

Namun, sebut Ruby, pemerintah pusat tidak melakukan pekerjaan fisik, melainkan mengisi konten-konten yang mengangkat histori dari sang proklamator kemerdekaan RI.

’’Jadi, cut off-nya nanti akan dilaksanakan oleh kementerian dengan melanjutkan untuk pengisian galeri,’’ tandas dia.

Ditargetkan, pembangunan salah satu dari proyek strategis Kota Mojokerto ini akan dirampungkan dalam kurun lima bulan ke depan.

Dan, sebut Ruby, proyek yang digadang-gadang untuk menambah destinasi wisata sejarah di Kota Onde-Onde ini akan sekaligus diresmikan tahun ini.

’’Insyaallah nanti 10 November diresmikan,’’ ungkap dia.

Selama proses pengerjaan proyek, Dikbud Kota Mojokerto juga memastikan kegiatan belajar mengajar di SDN Purwotengah tetap berjalan.

Karena sebelumnya, lembaga pendidikan yang pada masa kolonial dikenal sebagai sekolah ongko loro ini telah dilakukan merger. Sehingga lima ruang kelas yang akan dipugar telah dikosongkan. (gk/mjf)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :