Pemkab Mojokerto Getol Laksanakan Program Gelora Cinta Dan Pusyangatra Untuk Tekan Stunting

Dalam rangka menurunkan angka stunting di Bumi Majapahit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto getol melaksanakan program Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita (Gelora Cinta), dan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyangatra). Kali ini, kedua program tersebut menyasar ibu-ibu Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Program GELORA CINTA dan Pusyangatra merupakan kegiatan yang selaras dengan program nasional dalam menekan angka stunting. Kedua program tersebut merupakan hasil inisiasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Perlindungan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto. Program ini menyasar sedikitnya 50 warga setempat, yang terdiri dari ibu hamil, ibu-ibu balita, dan wanita usia subur.

Dalam kesempatan ini, Ikfina Fahmawati Bupati Mojokerto mensosialisasikan terkait bahaya stunting di Desa Bandarasri, Kecamatan Ngoro.

“Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi dan infeksi berlanjut. Jika anak pada posisi stunting, maka tingkat kecerdasannya 25 persen lebih rendah dari anak kondisi normal,” tuturnya, di Pendapa Kantor Desa Bandarasri, Kamis, (14/12) pagi.

Kondisi stunting ini, lanjut Ikfina, akan berpengaruh terhadap kondisi sumber daya manusia suatu wilayah atau negara di kemudian hari. Sehingga tidak akan mampu bersaing dengan negara lain yang memiliki kualitas sumber daya manusia lebih baik.

“Stunting ini diawali saat kondisi hamil, jadi ibu-ibu yang sedang hamil ini jangan sampai kekurangan gizi, sehingga janinnya juga akan tercukupi gizinya,” jelasnya.

Kemudian, agar bayi mendapatkan gizi yang baik dan tercukupi, Bupati Ikfina mengimbau, seluruh orang tua bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan sejak bayi dilahirkan, karena kandungan ASI sendiri memiliki zat kekebalan tubuh yang membuat bayi tidak gampang sakit. Ia menambahkan, ketika usia bayi diatas 6 bulan, maka boleh diberikan makanan pendamping.

“Semua orang tua ingin anaknya lebih mulia dari mereka. Tapi itu tidak bisa begitu saja, melainkan harus diupayakan. Baik gizi, stimulasi, dan pengasuhan agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi luar biasa,” terang Bupati Ikfina.

Untuk mendapatkan pertumbuhan balita yang maksimal dan gizi terpenuhi, ia berpesan, para orang wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

“Untuk menekan stunting, anak-anak harus cukup gizi agar sehat dan tidak sakit berulang. Sebisa mungkin anak usia dibawah 2 tahun harus diusahakan ASI. Waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhan otak anak itu dimulai dari bayi sampai dengan 5 tahun. Ini semua dapat diwujudkan apabila anak cukup gizi,” pungkas Bupati Ikfina.

Dengan dilaksanakan kegiatan ini, Bupati Ikfina berharap, angka stunting di Kabupaten Mojokerto bisa turun. Sehingga ke depan, bangsa Indonesia dapat mewujudkan generasi emas yang siap bersaing dengan SDM Internasional di masa yang akan datang.

Turut hadir pula pada kegiatan ini, Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Forkopimca Ngoro, dan Kepala Desa Bandarasri. (dskm/gk/mjf)

Pedagang Tambah Stok Buah di Tengah Meningkatnya Permintaan Saat Ramadan

Baca juga :