Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto telah dinyatakan padam dan tidak ada lagi kemunculan asap sejak Sabtu (16/9/2023) lalu. Meski demikian, Pemkot Mojokerto masih terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kondisi di TPA.
“Kondisi sampai hari ini dipastikan tidak tidak ada titik api,” ujar Ketua Satlak Penanggulangan Bencana sekaligus Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo saat diwawancari di lokasi sekitar area kebakaran TPA, Rabu (20/9).
Lebih lanjut, pemantauan juga dilakukan dengan mendirikan posko siaga yang melibatkan tim damkar dan pelarangan kegiatan masyarakat di sekitar TPA. Ia menyebut upaya tersebut berdasarkan arahan tim ahli penanganan kebakaran Santoso Wardoyo, Kabid Pencegahan Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu.
“Berdasarkan rekomendasi yang disampaikan, meskipun dikatakan aman pun, kita harus tetap waspada, standby hingga tujuh hari ke depan,” ujar Gaguk. Mengingat kondisi tumpukan sampah yang di dalamnya mengandung gas metana dan belakangan kondisi cuaca yang panas. Sehingga dikhawatirkan menyulut titik api baru.
Sebagai informasi, berdasarkan pengkajian tim ahli, awal mula kebakaran pada Jumat (8/9/2023) lalu diduga spontan dari proses alami eksotermis yang menyebabkan hotspot di gunungan sampah.
Sementara proses pemadaman beberapa hari lalu berlangsung dengan melakukan pembasahan melibatkan 10 mobil PMK, dan pengguyuran ribuan liter air (water bombing) dengan heli Super Puma milik BNPB pada Minggu (17/9/2023) dan Selasa (19/9/2023). (inf/mjf/ram)