Untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto sejak Jumat (8/9/2023) lalu pemerintah Kota Mojokerto akan terus melakukan pembahasan.
Pada Selasa (12/9/2023) sore Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo tampak kembali meninjau TPA Randegan bersama Kabid Pencegahan Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kota Batu, Santono Wardoyo.
Sebagaimana dijelaskan oleh Santono bahwa untuk mengatasi kebakaran yang terjadi di TPA Randegan dapat dilakukan dengan teknis pembasahan. “Pembasahan ini dari atas digelontor air sehingga nanti sampai dalam harus basah, sehingga mencegah terjadinya penyalaan ulang,” terang Santono.
Ia juga menjelaskan bahwa yang penting untuk dilakukan adalah mengurai sampah. “Terus kemudian juga tidak kalah pentingnya nanti juga kita urai. Tumpukan sampah nanti diurai baru kelihatan baranya. Nah dari bara yang kelihatan ini baru dipadamkan,” lanjut Santono.
Lebih lanjut Santono menjabarkan dalam teknik pembasahan ini untuk penyiraman harus dilakukan secara terus menerus dan tidak sampai terputus dengan perhitungan untuk 1 ton sampah dibutuhkan kurang lebih 1000-3000 liter air. “Kepada tim saya sudah arahkan untuk menyiram satu titik disitu terus, habis kan 1 tangki di 1 titik ini sehingga basahnya benar-benar sampai ke dalam,” jelas Santono usai melakukan survei kebakaran.
Sementara itu terkait kecukupan logistik untuk pemadaman di TPA Randegan Gaguk mengatakan bahwa sudah ada tim yang selalu standby, baik itu tim pemadam kebakaran maupun tenaga kesehatan yang terbagi menjadi 3 shift.
“Dalam 1 shift ada 3 sampai 4 mobil Damkar dengan masing-masing mobil sebanyak 5-6 personil. Sedangkan untuk masalah kesehatan DinkesP2KB sudah kita minta mendirikan posko, yang tadi awalnya satu saya minta tambah jadi dua, dibantu oleh PMI sama dari Prameswari. Di Posko selain untuk pemeriksaan kesehatan, juga memberikan vitamin dan susu. Selain itu oxygen dan ambulan juga sudah standby,” tutur Gaguk.
Dengan upaya pembasahan yang dilakukan Gaguk berharap bisa dilakukan secara terus menerus sehingga api segera bisa dipadamkan.“Kita maksimalkan syukur-syukur gak sampai seminggu ya alhamdulillah. Tetapi semuanya tidak bisa dipastikan, yang jelas kita terus berjuang sekuat tenaga untuk secepatnya-cepatnya,” pungkasnya. (inf/mjf/ram)