Sejak dua bulan terakhir, sudah ada 16 peristiwa kebakaran di wilayah Kota Mojokerto. Korsleting listrik dan pembakaran sampah menjadi penyebab paling banyak.
Dari data yang dihimpun tim Majafm, peristiwa kebakaran juga lebih banyak muncul pada lahan kosong atau pekarangan rumah warga. Khususnya lahan yang memiliki vegetasi kering yang mudah terpantik api hingga mengakibatkan kobaran besar.
Setidaknya 10 peristiwa kebakaran itu ditangani UPTD Damkar Kota Mojokerto dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Joko Suwarno, Kepala UPTD Damkar Kota Mojokerto mengatakan karena musim kemarau ini cukup kering, api sekecil apapun bisa menjadi besar jika dibiarkan.
Tidak hanya itu, selama musim kemarau ini peristiwa kebakaran juga tercatat 6 kali melanda rumah hunian di kawasan pemukiman padat penduduk. Dua di antaranya bahkan terjadi di tempat publik, seperti sekolah dan pos kamling. Bahkan, sempat memunculkan korban luka bakar hingga 35 persen. Seperti yang dialami Deny Eka Permana yang tubuhnya tersulut api usai membakar warung dan rumah warga menggunakan dua botol bensin di Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, 15 Agustus 2023 lalu.
Joko tak menampik, kurangnya kesadaran warga dalam menjaga lingkungan rumahnya menjadi alasan utama api kurang bisa dikendalikan. Khususnya yang disebabkan dari aksi bakar sampah yang kemudian menjalar ke lahan/pekarangan hingga tak terkontrol. (mjf/gk)