Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari berpesan kepada para pengurus ta’mir agar senantiasa turut mengikuti perkembangan zaman dalam mengelola masjid. Terutama dengan melibatkan pemuda di berbagai kegiatan yang diselenggarakan masjid.
“Saya ingin pemuda-pemuda, anak-anak kita, generasi penerus kita kelak ini, Kita dorong, kita edukasi untuk ikut meramaikan masjid,” ujarnya saat membuka Pembinaan Takmir Masjid NU se-Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya, Balai Kita Mojokerto, Sabtu (12/8).
Lebih lanjut, ia menghendaki jika setiap masjid harus memiliki remaja masjid (remas). Harapannya, dapat menjadi wadah untuk berbagai kegiatan kreatif yang bisa menarik generasi muda.”Generasi senior berikan ruang yang lebih luas, tidak membatasi, karena eranya sudah beda, sekarang sudah waktunya untuk melibatkan Generasi Z –generasi yang lahir pada tahun 1997-2012,” ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita ini.
Ia mengkhawatirkan para pemuda akan menjadi jauh dari masjid, jika tidak mendapat ruang yang sesuai dengan perkembangan zaman mereka. Sehingga justru terjerumus di tempat-tempat yang tidak memberikan manfaat dari perkembangan karakter mereka.
Perlu diketahui, Pemerintah Kota Mojokerto sejauh ini memang menunjukkan perhatian besar terhadap upaya melibatkan tempat ibadah serta lembaga pendidikan agama non-formal dalam mempersiapkan generasi mendatang.
Hal tersebut diwujudkan dengan penyaluran bantuan dana hibah senilai Rp 47,5 Miliar kepada 268 lembaga, termasuk masjid, musholla, TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) yang tersebar di Kota Mojokerto sejak tahun 2019-2022.
“Ini bentuk komitmen kami untuk menguatkan pendidikan karakter bagi generasi penerus bangsa. Agar tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cerdas emosianal dan berakhlaku Karimah,” pungkas Ning Ita. (inf/gk/ram)