Masa jabatan pasangan Khofifah-Emil Dardak sebagai gubernur dan wakil gubernur tinggal beberapa bulan lagi. Beberapa nama telah disebut sebagai favorit untuk Cagub Jatim (Calon Gubernur Jawa Timur) dalam pemilihan gubernur 2024 mendatang.
Hal itu terungkap dari hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku politik warga Jawa Timur menjelang Pemilu 2024.
Menurut Mochtar W Oetomo, direktur SSC, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara bertahap meningkatkan elektabilitasnya di antara kandidat Cagub Jatim. Tingkat elektabilitas Eri Cahyadi sebesar 6,7% dalam bursa cagub Jatim, jauh di bawah perolehan Emil Dardak sebesar 11,5% dan Tri Rismaharini sebesar 18,4%.
“Memang Khofifah masih sangat kuat secara elektabilitas di Jatim dengan 34,2%, dan sisanya, Anwar Sadad dengan 5,5%, Saifullah Yusuf 4,2%, Puti Guntur 2,8%, Abd. Halim Iskandar dengan 1,8%. Kemudian M. Sarmuji, Achmad Fauzi, dan Thoriqul Haq ketiganya sama-sama memeroleh 1,5%, Hanindhito Himawan P. 1,2%, Budi ‘Kanang’ Sulistiyo dan Said Abdullah kompak memeroleh 0,8%, Badrut Tamam 0,5%. Sementara yang menjawab lainnya 0,9%,” ujar Edy.
Meski demikian, dari seluruh responden yang memilih untuk tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu masih terdapat sebanyak 6,2%. “Ceruk sebesar ini adalah peluang yang masih dapat diperebutkan oleh para Bacalon. Berdasarkan data empirik, perilaku memilih ini akan menentukan pilihan pada detik-detik terakhir menjelang hari pencoblosan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Edy mengatakan, berdasarkan fakta empirik, angka 34,2%, untuk seorang incumbent adalah bukan angka yang aman. “Dengan fakta tersebut, di gelaran Pilgub 2024, Baik Risma, Eri maupun Emil akan menjadi penantang serius Khofifah. Apalagi jika dalam waktu tersisa menjelang 2024 ini Khofifah tidak bisa melahirkan program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih,” pungkasnya. (bjt/gk/ram)