Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut program pengentasan kemiskinan yang dijalankannya pascapandemi virus corona (COVID-19) terbilang efektif.
Tercatat pada periode Maret 2021 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Jatim berkurang 383.920 orang.
“Dari 34 provinsi se-Indonesia, jumlah penurunan penduduk miskin di Jatim selama dua tahun pasca pandemi COVID-19 tercatat paling tinggi,” kata Khofifah melalui keterangan tertulis di Surabaya, Senin.
“Pemerintah Provinsi Jatim juga menginisiasi penghapusan kemiskinan ekstrem melalui pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di 5 kabupaten kantong kemiskinan. Masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha produktif,” ujar Khofifah.
Penurunan kemiskinan di Jatim juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif didukung permodalan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).(gk/maja)