Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), pada Kamis, (13/7) pagi.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Pemkab Mojokerto untuk membentuk anak-anak di Bumi Majapahit yang berkualitas, yakni dengan anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga harapannya, anak-anak memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki masa pendidikan dasar.
Pelaksanaan Bimtek yang diikuti sedikitnya 400 guru SD kelas 1 dan 2 se-Kabupaten Mojokerto itu, juga turut dihadiri oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono, Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto, Ketua IGTKI Kabupaten Mojokerto, Ketua HP3 Kabupaten Mojokerto dan Bunda PAUD Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa dalam melaksanakan transisi pendidikan PAUD ke SD, guru kelas 1 maupun kelas 2 boleh mengenalkan keterampilan membaca, menulis dan berhitung, akan tetapi tidak boleh memaksanya, karena setiap anak memiliki kemampuan yang beragam.
“Kalau anaknya memang responnya bagus ya tidak apa-apa, jadi bukan berarti tidak boleh baca, tidak boleh menulis bukan begitu, tetap yang tidak boleh adalah memaksakan,” bebernya.
Hal tersebut perlu dilakukan, karena Ikfina menilai, bahwa untuk membangun enam fondasi pendidik tidak cukup dilakukan di TK-RA sederajat, melainkan harus dilanjutkan hingga tingkat sekolah dasar yang batas akhirnya hingga kelas 2 SD.
“Maka kita harus membikin Bimtek untuk guru SD kelas 1 dan 2, supaya dapat melanjutkan pembelajaran yang menyenangkan di TK-RAnya,” bebernya.
Diketahui enam kemampuan pondasi tersebut terdiri dari:
1. Mengenal nilai agama dan budi pekerti;
2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi;
3. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar;
4. Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar;
5. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri;
6. Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.
Maka, agar dapat mendukung membangun 6 fondasi tersebut, orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto menekankan, terdapat 3 poin yang harus diperhatikan oleh guru SD kelas 1 dan 2.
Pertama, tidak boleh ada yang mensyaratkan kemampuan baca, tulis dan hitung ketika anak-anak masuk mendaftar dari TK-RA ke Sekolah Dasar.
Kedua, melaksanakan pengenalan lingkungan terhadap anak didik selama 2 minggu pertama ketika mereka masuk di sekolah dasar, mengenalkan kepada orang tua terhadap proses belajar yang akan diikuti oleh putra-putrinya, dan memetakan kemampuan anak.
“Kemudian, bahwa proses kegiatan yang menyenangkan ini merupakan penguatan 6 fondasi itu dilanjutkan sampai nanti di akhir kelas 2, dan penguatan dari 6 fondasi harus dikuasai oleh anak-anak kita ini betul-betul bisa dilaksanakan,” bebernya.
Selain itu, pelaksanaaan transisi pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan perlu dilakukan, karena Ikfina menjelaskan, banyak sekali temuan di lapangan yang menunjukkan ketika anak-anak yang berada di jenjang yang lebih tinggi, ternyata anak-anak tersebut mengalami kebosanan atau penurunan semangat belajar.
Sedangkan, belajar itu merupakan suatu kebutuhan bagi generasi muda untuk menghadapi masa depannya, apalagi di zaman saat ini yang dapat berubah-ubah dengan cepat.
“Solusinya memang belajar, kita harus mau belajar, karena perubahan ini yang kita belum tahu kita harus segera bisa tahu, memahaminya dan melakukannya. Maka tidak ada kata lain dan tidak ada proses lain, selain kita harus belajar,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, agar transisi pendidikan PAUD ke SD yang menyenangkan dapat berjalan lancar, maka para guru kelas 1 dan 2 kedepannya dalam mengajar harus memiliki banyak lagu-lagu untuk mendampingi pembelajaran dan permainan-permainan yang menyenangkan bagi para siswanya.
“Bagaimana anda semuanya betul-betul bisa memposisikan sama dengan guru TK-RA,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengungkapkan, dengan dilaksanakan Bimtek kali ini, diharapkan para siswa kedepannya memiliki pondasi kemampuan belajar hingga sepanjang hayat.
“Kemampuan pondasi tersebut, dibangun secara berkesinambungan sejak di PAUD hingga sekolah Dasar,” pungkasnya. (dis/mjf/may)